145 KB – 16 Pages

PAGE – 1 ============
65 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 ANALISIS POTENSI DAN TINGKAT PERKEMBANGAN DESA DI KABUPATEN SUMENEP Nurdody Zakki 1 Isdiantoni 2 Isnani Yuli Andini 3 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep dodyk.zacky@wiraraja.ac.id 2Fakultas Pertanian Universitas Wiraraja Sumenep antonie@yahoo.com 3Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja Sumenep isnaniyuliandini@gmail.com ABSTRACT Potential Data Village / kelurahan used to determine the level of general potential, development potential and typology of the village. The data is used as a reference for the Village Medium Term Development Plan (RPJMDes), investment and business development of the community, while the Village Development Rate Data is used to determine the rate of development of the village / kelurahan. The analysis of the rate of development of the village / kelurahan is used to determine the classification of the village / kelurahan (Swasembada, Swakarya and Swadaya) and the progress status of the village / kelurahan category of Mula, Madya dan lanjut. So it can be seen the value of community economic index, public education index, public health index, public participation index, security and order index, community participation index in development and development index of village / kelurahan. Objectives The formulation and empowerment of village / kelurahan profiles to provide relevant and valid primary data and information as reference for planning and implementation of development and empowerment of village / kelurahan community. The scope of this research was conducted in Errabu Village and Sera Tengah Village, Bluto Sub-District, Sumenep Regency. The method of this research is secondary data and primary data through observation process, interview (FGD), and Kuisioner from basic family data based on Directive of General Director of Community Empowerment and Village Kemendagri. The results of this study are for the classification of the annual development level o f the two villages based on the results of the analysis of the indicators in the preparation of village profiles generated data with Category “Desa Lanjut”, while for the classific ation of development level of 5 (Five) Annuals of Errabu Village belong to the “Swadaya”. Keywords : Profile, Level of Development, Village . PENDAHULUAN Hubungan antara profil desa/kelurahan dengan pemberdayaan masyarakat bermula dari adanya fakta semakin banyaknya fenomena ketidakberdayaan masyarakat dalam konteks institusi maupun indifudu dan kelompok. Data ketidakberdayaan yang kurang valid tidak dapat menyajikan data yang akurat, meyebabkan kesimpangsiuran dan gesekan di masyarakat. Semua pihak mengklaim mempunyai data yang akurat, terkini dan mutakhir sehingga dapat dimanfaatkan untuk program nasional pengentasan

PAGE – 2 ============
66 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat. Dalam kondisi problematik yang demikian, profil desa dan kelurahan yang berisikan data dasar potensi dan perkembangan masyarakat mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, mengapa dan bagaimana. Berdasarkan permasalahan tersebut ketersediaan data dasar profil desa dan kelurahan sudah menjadi kebutuhan seluruh pelaku pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di tanah air kita. Dengan demikian, berbicara program pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi masyarakat melalui strategi pemberdayaan masyarakat, harus didasarkan atas data yang akurat, terukur, terpercaya dan terkini. Selanjutnya berbicara soal data yang valid, reliable, komprehensif dan integral, secara sistematik profil desa dan kelurahan mampu menyedikan secara cepat, tepat, murah, akurat dan terpercaya. Kabupaten Sumenep dengan luas 1.998 km 2 terbagi dalam 2 wilayah, yaitu (a) Sumenep Daratan dengan luas 1.147,24 km 2 dan (b) Sumenep Kepulauan dengan luas 851,3 km 2 meliputi 76 buah pulau besar dan kecil memiliki sumber daya alam yang besar. Kebijakan pengelolaan sumber daya alam di Kabupaten Sumenep harus dilakukan melalui upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Pada kenyatannya Ketersediaan data yang valid dan akuntabel merupakan suatu elemen penting dalam Perencanaan Program-program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Namun fenomena selama ini menunjukan bahwa publikasi mengenai data desa dan kelurahan yang dilakukan oleh berbagai instansi seringkali kurang akurat dan berbeda-beda, serta tidak terintegrasi dengan baik.Mencermati kondisi ini, Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa / Kelurahan. Profil Desa dan Kelurahan merupakan himpunan informasi dan data kondisi nyata dan menyeluruh tentang Kependudukan, Kelembagaan dan Pemerintahan Desa/ Kelurahan yang meliputi : Data Potensi Desa/Kelurahan dan Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan. Data Potensi Desa dan Kelurahan menggambarkan potensi- potensi yang ada di desa dan di kelurahan, yang terdiri dari potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan dan sarana prasarana yang dapat dipergunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, selain itu untuk menentukan karakteristik unggulan dan kompetitif

PAGE – 3 ============
67 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 Desa/Kelurahan serta meningkatkan investasi desa/kelurahan. Unggulan potensi spesifik berupa sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM), kelembagaan serta sarana dan prasarana desa/kelurahan merupakan Tipologi Desa/Kelurahan meliputi : pertanian, nelayan/pesisir, perindustrian/jasa, perladangan, perkebunan dan wisata. Data Tingkat Perkembangan Desa/ Kelurahan adalah status tertentu capaian hasil keberhasilan pembangunan yang mencerminkan tingkat kemajuan masyarakat, pemerintahan desa/kelurahan serta pemerintahan kabupaten/kota dalam melaksanakan pembangunan desa/kelurahan. Sedangkan pendayagunaan data Profil Desa/Kelurahan diarahkan untuk : 1. Data Potensi Desa/Kelurahan digunakan untuk menentukan tingkat potensi umum, potensi perkembangan dan tipologi desa/kelurahan. Data tersebut digunakan sebagai referensi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), investasi maupun pengembangan usaha masyarakat. 2. Data Tingkat Perkembangan Desa/Kelurahan digunakan untuk menentukan laju perkembangan desa/kelurahan. Analisis laju perkembangan desa/kelurahan digunakan untuk menentukan klasifikasi desa/kelurahan (Swasembada, Swakarya dan Swadaya) dan status kemajuan desa/kelurahan kategori Mula, Madya dan Lanjut. Sehingga dapat dilihat nilai indeks ekonomi masyarakat, indeks pendidikan masyarakat, indeks kesehatan masyarakat, indeks partisipasi politik masyarakat, indeks keamanan dan ketertiban, indeks peran serta masyarakat dalam pembangunan dan indeks perkembangan desa/kelurahan. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan secara eksplisit mengamanatkan bahwa dalam rangka percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat, desa dan kelurahan perlu dibentuk dengan mempertimbangkan syarat dan administrative, syarat teknis dan syarat kewilayahan sehingga dapat mengembangkan tugas pokok dan urusan yang dilimpahkan dalam bidang pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik, penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban, pemeliharaan prasarana dan fasilitas umum serta pembinaan lembaga kemasyarakatan. Hal ini berarti dalam rangka percepatan keberdayaan dan akselerasi kesejahteraan masyarakat,

PAGE – 4 ============
68 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota memerlukan dukungan data profil setiap setiap desa dan kelurahan yang akurat untuk memverifikasi persaratan serta klarifikasi tugas yang dilimpahkan agar memenuhi kebutuhan nyata masyarakat. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menyediakan data dan informasi primer yang relevan, valid serta komprehensif sebagai rujukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuntitatif. Penyusunan profil desa dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran awal tentang potensi Desa Sera Tengah dan Desa Errabu, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep sebelum dilakukan kegiatan/tindakan lebih jauh. Dalam rangka pengenalan awal ini, maka dibutuhkan suatu jenis penelitian ³UHFRQQDLVVDQFH´ untuk mengumpulkan data profil desa. Kerangka Pikir Penelitian Secara umum informasi mengenai profil desa ini dikumpulkan melalui butir-butir pokok (items/key varibles) sebagai berikut: Butir Pokok Gambaran Umum / Identifikasi I. Kondisi umum 1. Lokasi Letak administratif dan geografis 2. Kondisi fisik dasar Tanah Ketersedian air Iklim Jenis tanaman yang dominan Pola pemukiman 3. Kependudukan Komposisi penduduk Kepadatan penduduk dan kepadatan agraris 4. Kondisi ekonomi Jenis-jenis usahatani yang ada Jenis-jenis kegiatan non pertanian 5. Kehidupan sosial Pranata keagamaan dan pranata lainnya yang khas 6. Prasarana/fasilitas fisik dan non fisik Bangunan, jaringan jalan, jaringan informasi sarana angkutan dan sarana lainnya 7. Pelayanan dan jangkauan II. Agraria 1. Identifikasi tanah 2. Penggunaan tanah 3. Bentuk penguasaan III. Pola penghasilan ganda 1. Identifikasi jenis pekerjaan 2. Pola kombinasi beberapa sumber pendapatan IV. Kelembagaan/organisasi Macam organisasi yang ada

PAGE – 5 ============
69 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam kegiatan penyusunan profil desa ini, berupa data data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh berupa publikasi yang telah dikumpulkan oleh pihak/instasi, petunjuk teknis operasional (PTO) tetang tata cara pengisian profil desa/kelurahan (Prodeskel) Kementerian dalam Negeri, Kecamatan Bluto dalam angka, Monografi Desa Sera Tengah dan Desa Errabu. Sedangkan data primer diperoleh dengan cara mengumpulkan langsung dari objek/sasaran yang dituju dilakukan melalui : a. Observasi Lapangan Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati keadaan wilayah, fasilitas, kegiatan sosial, kependudukan, permasalahan, potensi dan lainnya. a. Wawancara/Interview Wawancara dan tanya jawab dilakukan terhadap responden yang dianggap dapat mewakili kelompoknya. b. Quesioner Quesioner dalam penelitian ini dilaksanakan dengan metode sensus By Name By Address dengan melibatkan seluruh penduduk yang ada di desa Errabu dengan bantuan data dasar keluarga (DDK) untuk kepala keluarga, data pokok desa, data profil desa, dan data tingkat perkembangan desa yang telah ditetapkan di Pedoman Prodeskel Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kemendagri : data jumlah penduduk, pendapatan penduduk, aspirasi penduduk dan lainnya. c. Catatan Pengamatan Catatan pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data pada apa yang dilihat untuk memperoleh data potensi Desa. Dari hasil pengamatan dicocokkan dengan hasil data lain untuk memperoleh data potensi dan tingkat perkembangan Desa yang lebih akurat. Teknik Analisa Data Data mentah yang diperoleh dari beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh Potensi dan Tingkat Perkembangan Desa. Maka dilakukan beberapa hal sebagai berikut: 1. Input data pada laman Prodeskel Kemendagri (http://prodeskel.binapemdes.kemen dagri.go.id/mpublik/ ). Input data meliputi beberapa hal: a. Administratif; b. Prasarana Wilayah; c. Prasarana Lembaga; d. Kependudukan; e. Tataguna Lahan; f. Produksi;

PAGE – 6 ============
70 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 g. Kelembagaan; h. Perumahan; i. Kesehatan j. Politik, Sosial Budaya dan Pariwisata; k. Data Dasar Keluarga; l. Potensi Desa, meliputi: 1) Potensi Sumber Daya Alam; 2) Potensi Sumber Daya Manusia; 3) Potensi Kelembagaan; 4) Potensi Sarana Prasarana. m. Perkembangan Desa, meliputi: 1) Perkembangan Kependudukan; 2) Ekonomi Masyarakat; 3) Produk Domestik Desa / Kelurahan Bruto; 4) Pendapatan Perkapita; 5) Struktur Mata Pencaharian Menurut Sektor; 6) Penguasaan Aset Ekonomi Masyarakat; 7) Pendidikan Masyarakat; 8) Kesehatan Masyarakat; 9) Keamanan dan Ketertiban; 10) Kedaulatan Politik Masyarakat; 11) Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan; 12) Lembaga Kemasyarakatan; 13) Pemerintah Desa dan Kelurahan. 2. Hasil input data pada laman Prodeskel Kemendagri, maka akan diperoleh kesimpulan tentang Data Potensi dan Tingkat Perkembangan Desa. Tahapan-Tahapan Penelitian Beberapa tahapan pelaksanaan yang dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pembentukan Tim; 2. Studi lapangan; 3. Sosialisasi dan pelatihan pada petugas sensus; 4. Sensus By Name By Address ; 5. Input Data; 6. Kesimpulan; 7. Sosialisasi Potensi dan Tingkat Perkembangan Desa di Desa Sera Tengan dan Desa Errabu. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan analisis statistika. Data utama yang digunakan dalam analisis adalah data hasil kuisioner. Objek penelitian ini adalah Desa Sera Tengah dan Desa Errabu Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.

PAGE – 8 ============
72 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 CACAT FISIK Rekapitulasi Laki-laki Perempuan Total Normal Tuna Rungu Normal Tuna Rungu Desa Errabu a. Usia < 7 Thn 51 33 84 b. 7 <= Usia < 19 Thn 105 109 214 c. 19 <= Usia < 56 Thn 336 339 675 d. Usia >= 56 Thn 105 132 237 Total 597 613 1.210 Desa Sera Tengah a. Usia < 7 Thn 25 0 28 0 53 b. 7 <= Usia < 19 Thn 64 0 75 0 139 c. 19 <= Usia < 56 Thn 243 0 266 0 509 d. Usia >= 56 Thn 78 1 94 1 174 Total 410 1 463 1 875 KONDISI KEJIWAAN Rekapitulasi Laki-laki Perempuan Total Normal Stress Normal Stress Desa Errabu a. Usia < 7 Thn 51 0 33 0 84 b. 7 <= Usia < 19 Thn 105 0 109 0 214 c. 19 <= Usia < 56 Thn 335 1 337 2 675 d. Usia >= 56 Thn 105 0 132 0 237 Total 596 1 611 2 1.210 Desa Sera Tengah a. Usia < 7 Thn 25 0 28 0 53 b. 7 <= Usia < 19 Thn 64 0 75 0 139 c. 19 <= Usia < 56 Thn 243 0 266 0 509 d. Usia >= 56 Thn 78 1 94 1 174 Total 410 1 463 1 875 KUALITAS ANGKATAN KERJA BERDASARKAN USIA Kriteria DESA ERRABU DESA SERA TENGAH Lk Pr Laki-laki Perempuan Usia 18-56 tidak tamat sd 39 43 20 34 Usia 18-56 tamat sd 117 139 47 52 Usia 18-56 tamat sltp 54 54 41 55 Usia 18-56 tamat sma 78 59 68 57 Usia 18-56 tamat perguruan tinggi 19 12 11 12 Jumlah 307 307 187 210

PAGE – 9 ============
73 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 KESEJAHTERAAN KELUARGA NO KRITERIA DESA ERRABU DESA SERA TENGAH 1 Keluarga Prasejahtera 308 204 2 Keluarga Sejahtera 1 72 58 3 Keluarga Sejahtera 2 10 5 4 Keluarga Sejahtera 3 5 3 TOTAL 395 270 PENGUASAAN ASET EKONOMI MASYARAKAT KRITERIA DESA ERRABU (Jumlah) DESA SERA TENGAH (Jumlah) RUMAH MENURUT DINDING Tembok 338 170 Kayu 1 Bambu 1 RUMAH MENURUT LANTAI Keramik 219 115 Semen 121 55 Kayu 1 Tanah 2 RUMAH MENURUT ATAP Genteng 321 157 Asbes 8 13 Seng 8 KESEHATAN MASYARAKAT Keluarga Berencana NO KRITERIA DESA ERRABU (Jumlah) DESA SERA TENGAH (Jumlah) 1 Alat Kontrasepsi Suntik 84 55 2 Metode Kontrasepsi Spiral 5 4 3 Metode Kontrasepsi Pil 11 16 4 Metode KB Kalender/KB Alamiah 6 6 5 Metode KB Susuk 1 6 Metode KB Obat Tradisional 3 7 Tidak Menggunakan 1105 785 8 Tidak Menjawab 1 6 Perkembangan Sarana Kesehatan Masyarakat NO KRITERIA DESA ERRABU (Jumlah) DESA SERA TENGAH (Jumlah) 1 MCK Umum 29 5 2 Posyandu 2 1 3 Kader Posyandu Aktif 5 5 4 Pembina Posyandu 2 2 5 Petugas Lapangan KB Aktif 1

PAGE – 10 ============
74 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 PEMBAHASAN PEMBAHASAN POTENSI BERDASARKAN DATA DASAR KELUARGA (DDK) Data Dasar Keluarga (DDK) Desa Errabu Hasil rekapitulasi potensi komoditas pangan berdasarkan Data Dasar Keluarga (DDK) yang didapatkan selama proses pengambilan data di Desa Errabu disajikan pada Tabel 4.1, Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa komoditas pangan yang masih mendominasi adalah jagung dengan jumlah 319 KK atau 80.76% dari total penduduk Desa Errabu, kemudian untuk komoditas pangan berikutnya adalah pisang dengan jumlah 127 KK atau 32.15%, tembakau dengan jumlah 115 KK atau 29.11%, Kelapa 79 KK atau 20%, Cabe Jamu 53 KK atau 13.42%, Kacang tanah 44 KK atau 11,14%, Mangga 27 KK atau 6.84%, Pepaya 20 KK atau 5.06%, Sawo 17 KK atau 4.30%, Nangka 10 KK, Kacang Hijau sejumlah 44 KK atau 2,28%, Cabai dan Jambu Air sejumlah 8 KK atau 2,03% , komoditas Lainnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para responden yang sudah lanjut usia dan tidak memiliki kemampuan untuk menggarap lahan pertanian sebanyak 5KK atau 1,27%, Alpokat dan Padi sebanyak 3 KK atau 0,76%, Kacang Kedelai sebanyak 2 KK atau 0,51%, dan komoditas pangan seperti Buah Ceri, Sirsak, Tebu, Ubi Jalar, Kedongdong, Markisa, dan buah Naga masing-masing sebanyak 1 KK atau 0,25%. Sedangkan untuk rekapitulasi komoditas hewan ternak Desa Errabu berdasarkan hasil Data Dasar Keluarga (DDK) disajikan dalam table 4.2, Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa komoditas hewan ternak yang masih mendominasi adalah Ayam Kampung dengan jumlah 197 KK dari 395 KK atau 49.87%, kemudian untuk komoditas hewan ternak berikutnya adalah Sapi dengan jumlah 137 KK atau 34.68%, komoditas hewan ternak Lainnya yang dimaksud dalam pendataaan Profil Desa ini adalah para responden yang sudah lanjut usia, tidak memiliki hewan ternak dan tidak memiliki kemampuan untuk memelihara hewan ternak sebesar 134 KK atau 33,94%, Kambing sebesar 76 KK atau 19.24%, Burung sebanyak 20 KK atau 5,06%, Kucing Anggora sebanyak 18 KK atau 4,56%, Kelinci sebanyak 3 KK atau 0,76%, Entok dan Itik sebanyak 1 KK atau sebesar 0,25%.

PAGE – 11 ============
75 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA – MADURA -XUQ³ PERFORMANCE %LVQLV$NXQWDQVROXP9 II, No.1, Maret 2017 Tabel 4.1. Rekapitulasi Komoditas Pangan Desa Errabu No Jenis Komoditas Jumlah Jumlah KK Persentase (%) 1 Jagung 319 395 80,76 2 Pisang 127 395 32,15 3 Tembakau 115 395 29,11 4 Kelapa 79 395 20,00 5 Cabe jamu 53 395 13,42 6 Kacang Tanah 44 395 11,14 7 Mangga 27 395 6,84 8 Pepaya 20 395 5,06 9 Sawo 17 395 4,30 10 Nangka 10 395 2,53 11 Kacang hijau 9 395 2,28 12 Cabe 8 395 2,03 13 Jambu 8 395 2,03 14 Lainnya 5 395 1,27 15 Alpokat 3 395 0,76 16 Padi sawah 3 395 0,76 17 Kacang kedelai 2 395 0,51 18 Ceri 1 395 0,25 19 Sirsak 1 395 0,25 20 Tebu 1 395 0,25 21 Ubi jalar 1 395 0,25 22 Kedongdong 1 395 0,25 23 Markisa 1 395 0,25 23 Buah naga 1 395 0,25 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran Data Dasar Keluarga (DDK) Desa Errabu Tabel 4.2 Rekapitulasi Komoditas Hewan Ternak Desa Errabu No Jenis Komoditas Jumlah Jumlah KK Persentase (%) 1 Ayam 197 395 49,87 2 Sapi 137 395 34,68 3 Lainnya 134 395 33,92 4 Kambing 76 395 19,24 5 Burung 20 395 5,06 6 Kucing 18 395 4,56 7 Kelinci 3 395 0,76 8 Entok 1 395 0,25 9 Itik 1 395 0,25 Data diolah, 2015 : Detail pada Lampiran DDK Desa Errabu Data Dasar Keluarga (DDK) Desa Sera Tengah Hasil rekapitulasi potensi komoditas pangan berdasarkan Data Dasar Keluarga (DDK) yang didapatkan selama proses pengambilan data di Desa Sera Tengah disajikan pada Tabel 4.3, Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa komoditas pangan di desa Sera Tengah yang masih mendominasi adalah jagung dengan jumlah 239 KK atau 88.52%, kemudian untuk komoditas

145 KB – 16 Pages