Penafsiran hasil tes selalu dibandingkan dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan dulu (Djemari, 2004). Karakteristik penilaian acuan kriteria: 1.
72 KB – 114 Pages
PAGE – 1 ============
SISTEM PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Evaluasi Acuan kriteria ( Criterion Referenced Evaluation) Pengukuran keberhasilan belajar didasarkan atas penafsiran tingkah laku (performance) yang didasarkan atas kriteria atau standar khusus , artinya derajad penguasaan yang ada didasarkan pada tingkat tertentu yang harus dicapai . B. Evaluasi Acuan Norma ( Norm Referenced Evaluation ). Pengukuran ini mendudukkan individu pada kelompoknya , membandingkan penguasaan individu terhadap rata – rata penguasaan kelompok
PAGE – 2 ============
Terdapat dua acuan penilaian yaitu penilaian acuan norma dan penilaian acuan patokan Tujuan penilaian acuan norma adalah untuk mengetahui kedudukan peserta didik dalam kelompoknya ( dalam kelas ). Oleh karena itu butir – butir soal yang dipakai dalam ujian tidak boleh terlalu sukar atau terlalu mudah , sehingga kisaran indeks kesukarannya 0,3 sampai 0,7. Disamping itu harus dapat membedakan mana peserta didik yang pandai dan yang tidak pandai . ( Djemari , 2008) Karakteristik peniaian acuan norma : 1. Terdapat unsur kompetitif 2. Sangat baik untuk penilaian afektif dan kognitif 3. Tidak dapat untuk menilai kemampuan skill atau materi tertentu 4. Tidak dapat memberi interpretasi secara langsung pada suatu skala 5. Nilai tidak mencerminkan kemampuan yang rinci
PAGE – 3 ============
Acuan kriteria berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun waktunya yang berbeda . Konsekuensi dari acuan kriteria adalah adanya program remidi , program pengayaan , dan program percepatan . Penafsiran hasil tes selalu dibandingkan dengan standar atau kriteria yang telah ditetapkan dulu ( Djemari , 2004). Karakteristik penilaian acuan kriteria : 1. Terdapat kemampuan kognitif minimal yang harus dimiliki oleh peserta didik 2. Adanya kemampuan psikomotorik dan sikap mental minimal sebagai prasyarat 3. Meletakkan perbedaan latar belakang peserta didik sebagai unsur individual 4. Sebagai alat diagnosis kesulitan siswa 5. Dapat dufungsikan sebagai embrio tes baku 6. Tidak komparatif terhadap kelompok sehingga dapat melemahkan semangat kompetisi
PAGE – 4 ============
Terdapat empat jenis penilaian acuan kriteria : 1. Entry – behaviors test , yaitu suatu tes yang diadakan sebelum suatu program pengajaran dilaksanakan dan bertujuan untuk mengetahui sampai batas mana penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik yang dapat dijadikan dasar untuk menerima program pengajaran yang akan diberikan 2. Pre – test, yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan peserta didik terhadap bahan pengajaran ( pengetahuan dan keterampilan ) yang akan diajarkan 3. Post – test, yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir program satuan pengajaran dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu kegiatan belajar 4. Embedded test , yaitu tes yang dilaksanakan disela – sela atau pada waktu – waktu tertentu selama proses pengajaran berlangsung dan bertujuan untuk mengetes peserta didik secara langsung sesudah suatu unit pengajaran sebelum post – test dan untuk mencek kemajuan siswa untuk remedial sebelum post – test
PAGE – 5 ============
PENGADMINISTRASIAN TES HASIL BELAJAR A. Penyusunan perangkat tes 1. Butir tes disusun dari PB awal akhir 2. Tingkat kesukaran disusun dari mudah sulit 3. Butir tes yang tipenya sama dikelompokkan dalam satu kelompok 4. Petunjuk mengerjakan tes secara jelas 5. Butir tes disusun dengan baik agar mudah dibaca 6. Stem dan option disusun dalam satu halaman
PAGE – 6 ============
B. Pelaksanaan Tes 1. Ruang tempat tes harus tenang dari keramaian 2. Tempat duduk diatur dengan jarak tertentu 3. Agar dapat memulai mengejakan bersamaan , lembar soal diletakkan secara terbalik 4. Sebelum tes dimulai perlu ditentukan sangsi 5. Pengawas berlaku wajar 6. Disiapkan daftar hadir yang harus ditanda – tangani seluruh peserta tes 7. Jika waktu habis peserta diminta menghentikan pekerjaan
PAGE – 8 ============
C. Pemeriksaan Tes Hasil Belajar 1. Bentuk Uraian a. Membuat kunci jawaban sebagai patokan b. Jika mengacu standar mutlak 1) membandingkan jawaban dengan pedoman 2) memberi skor setiap butir pada bagian kiri 3) menjumlahkan skor yang telah diberikan c. Jika mengacu standar relatif 1) memeriksa butir soal nomor 1 untuk memper – oleh jawaban seluruh peserta tes 2) memberi skor nomor 1 kepada seluruh peserta tes sesuai tingkat kelengkapan jawaban 3) Dilanjutkan nomor tes berikutnya dengan cara yang sama dan diakhiri dengan penjumlahan skor
PAGE – 10 ============
Mengukur Kemajuan Menunjang Penyusunan Rencana Memperbaiki/Menyempurnakan Kembali Mengenal Kapasitas dan Status dirinya Kapasitas tentang Hasil s usahanya Dorongan Perbaikan dan dan Peningkatan Presta Prestasi Fungsi Diagnostik Fungsi Penempatan Fungsi Selektif Fungsi Bimbingan Fungsi Instruksional Memberikan Laporan Memberikan Data Memberikan Gambaran Fungsi Evaluasi Pendidikan Secara Khusus Secara Psikologis Secara Didaktik Secara Administr asi Bagi Peserta didik Bagi Pendidi kan Secara Umun Bagi peserta didik Bagi Pendidi k
72 KB – 114 Pages