Cited by 19 — nya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai kebenaran dan arti ‘adanya’ sesuatu. Dalam Merriam Webster’s Collegiate Dictionary yang
52 pages
13 KB – 52 Pages
PAGE – 4 ============
FILSAFAT UMUMPENGANTAR FILSAFAT UMUMPenulis: Prof. Dr. Nur A. Fadhil Lubis, MA Copyright © 2015, pada penulisHak cipta dilindungi undang-undangAll rigths reservedPenata letak: Muhammad Yunus Nasution Perancang sampul: Aulia@rt Diterbitkan oleh:PERDANA PUBLISHINGKelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana(ANGGOTA IKAPI No. 022/SUT/11) Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756 E-mail: perdanapublishing@gmail.com Contact person: 08126516306Cetakan pertama: Juni 2015 ISBN 978-602-6970-02-2Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruhbagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpaizin tertulis dari penerbit atau penulis
PAGE – 5 ============
FILSAFAT UMUMvKATA PENGANTAR ‚ Jika kamu berpuasa, itu lebih baik untukmu, jika kamu mengetahui:Demikian arti potongan ayat al-Qur™an (al-Baqarah, 2:184). Ayat-ayat yang berisikan frasa ‚in kuntum ta™lamun™ – jika kamu mengetahui – banyakdijumpai di dalam al-Qur™an. Jadi untuk tahu bahwa puasa, shalat dan seluruh suruhan Tuhan itu lebih baik (hanya) bisa dicapai dengan penge- tahuan. Ini berarti baik dan buruk dapat diwujudkan dengan ilmu. Tidaklah mengherankan jika al-Qur™an mengingatkan bahwa orang yang tahu berbeda dari orang yang tak tahu (Q, al-Zumar, 39:9). Ajakan, bahkan perintah, al-Qur™an untuk mempergunakan seluruhkemampuan yang dianugerahkan Sang Maha Pencipta banyak sekali. Bahkan al-Qur™an mengingatkan bahwa keterbelakangan, kenistaan dan siksaaan akan melanda umat manusia yang tidak mau memanfaatkan indera, akal, kalbu, dan nalurinya. Difungsikannya indera mata untuk melihat, akal untuk berpikir, kalbu untuk memahami, dan naluri untuk merefleksikan yang akan mendorong manusia untuk maju, sukses, selamat dan sejahtera (Q, al-A™raf, 7:179). Bahwa manusia telah dianugerahkan Yang Maha Pencipta dengan berbagai kemampuan dinyatakan dengan gamblang dalam berbagai ayat. Kemampuan potensial itu harus diguna-manfaatkan secara optimal. Afala ta™qilun (kenapa tidak kamu gunakan akalmu?), afala tubshirun(kenapalah tidak kamu lihat?), afala tatafakkarun (mengapa tidak kamupikirkan), afala tanzhurun (mengapa tidak kamu gunakan penalaranmu), afala tatadabbarun (kenapa tidak kamu renungkan?) dan masih banyaklagi lain. Ini diutarakan berulang-ulang di dalam al-Qur™an.Sejalan dengan Ini, Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa siapapun yang ingin sukses di dunia ini harus dengan ilmu, yang mau sukses di akhirat mesti dengan ilmu, dan yang kepingin sukses di dunia dan akhirat kedua-duanya, haruslah juga dengan ilmu. Nabi Muhammad jugalah yang mencanangkan gagasan pembejaran seumur hidup (tuntutlahilmu dari buaian hingga liang lahad) dan ini merupakan kewajiban bagi
PAGE – 6 ============
FILSAFAT UMUMvisetiap Muslim, baik laki maupun perempuan. Kewajiban menuntutilmu tidak terbatas hanya di negeri Muslim, bahkan merupakan suatu kelebihan untuk hijrah dan rihlah dalam menambah pengetahuan, sertatidak terbatas hanya berguru kepada yang Muslim saja. Ilmu laksana mutiaramu yang hilang, maka carilah di manapun kamu temui. Demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Ide yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW 15 abad yang lalu di jazirah Arab inilah yang paroh akhir abad ke-20 dikumandangkan sebagai semboyan UNESCO, badan PBB yang bergerak di bidang pendidi kan,ilmu pengetahuan dan budaya dengan nama ‚life-long education™ (pendidikansepanjang hayat) dan ‚education for all™ (pendidikan buat semua).Gagasan tentang menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang begitu universal, humanis dan paripurna, belakangan dikembangkan secara parsial dan sektoral, hingga umat Islam terpilah dan terkotak. Ada yang menumpukan hanya pada panduan wahyu, sebagian berpegang pada tunjukan rasio-penalaran semata. Yang lain berpandu pada dorongan nurani-kalbu.Cara berpikir umat terpilah atas pola pikir burhani (logis-filosofis),pola pikir bayani (normatif-tekstual) Dan pola pikir ‚irfani (kalbu-nurani). Ketika terpecah-pilah seperti inilah umat Islam, yang pernah menjulang sebagai peradaban dunia, mengalami masa stagnasi dan dekadensi. Untuk bangkit kembali, tidak pelak lagi kekayaan warisan sejarah dan pengalaman historis umat Islam patut menjadi perhatian bersama.Inilah yang mendorong penulis ketika menggagas tulisan ringandan mudah dicerna bagi mahasiswa peringkat strata satu untuk mengenalkan pola berpikir filosofis. Salah satu jalan terbaik untuk itu adalah dengan mengulas khazanah pemikiran yang pernah dan terus berkembang dalam sejarah. Harapan ini jugalah ketika penerbit me- minta penulis untuk memberi kata sambutan kepada penerbitan ulang buku yang saya tulis ketika baru pulang dari menuntut ilmu di rantau orang. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.Medan, 17 Nopember 20011Nur Ahmad Fadhil Lubis
PAGE – 8 ============
FILSAFAT UMUMviiiA.Pengertian Agama ..40 B.Klasifikasi Agama 24 C.Pemikiran dan Kepercayaan ..43 D.Kepercayaan dalam Filsafat..45 E.Kepercayaan dalam Agama..47 F.Tuhan dalam Pemikiran Filosofis48 G.Kesimpulan .51 BAB IVFILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN 54 A.Ujian Kebenaran .54 B.Pengetahuan ..56 C.Ilmu P engetahuan..57 D.Metode Ilmiah..60 E.Pengetahuan Filosof..61 F.Titik Singgung Filsafat dan Ilmu63 G.Filsafat Ilmu ..65 H.Kesimpulan .67 BAB VFILSAFAT BARAT KLASIK .68 A.Pra-Sokrates ..68 B.Periode Athena.77 1.Sokrates (469 Œ 399 SM)..78 2.Plato (427-347 SM)..79 3.Aristoteles (384-322 SM)..82 4.Plotinus (205 Œ 70 SM)..86 BAB VIFILSAFAT BARAT SKOLASTIK 88 A.Problema Filsafat Abad Pertengahan89 B.Periode Pertama Neo-Platonisme89 1.John Scotus Erigena90 2.Santo Anselm .92
PAGE – 9 ============
FILSAFAT UMUMix3.Roscellinus Œ Filsafat Nominalisme.94 4.Peter Abelard Œ Keunggulan95 C.Periode Kedua Œ Aristotelianisme97 1.Santo Thomas Aquinas: Filsafat Intelektualisme.98 2.William Occam 101 BAB VIIFILSAFAT BARAT MODERN .105 A.Renaisans 105 B.Francis Bacon 107 C.Rene Descartes.109 D.John Locke.111 E.Jean Jacques R ousseau113 F.Aliran-aliran Filsafat Modern..113 1.Rasionalisme ..114 2.Empirisme .115 3.Idealisme 116 4.Utilitariansime 118 5.Positivisme119 BAB VIIIFILSAFAT BARAT KONTEMPORER 122 A.Pragmatisme .122 B.Dekonstruksionisme ..137 BAB IXFILSAFAT TIMUR .141 A.Barat dan Timur .141 B.Filsafat India .142 C.Filsafat Cina..148 D.Filsafat Jepang .152 BAB XFILSAFAT ISLAM ..156
PAGE – 11 ============
1FILSAFAT UMUM1BAB IFILSAFAT DAN BERFILSAFAT Kemungkinan besar, Anda baru pertama kali belajar filsafat. Tetapi dapat dipastikan bahwa Anda sudah pernah mendengar kata fifisafat,fl baik disebutkan orang lain di depan Anda, membacanya dalam buku, atau barang kali Anda sendiri pernah mempergunakannya untuk mem- perkuat pernyataan Anda. Nama-nama filosof besar dan ucapan-ucapan- nya yang laksana ‚kata-kata mutiara™ tentu pernah Anda dengar, walau- pun terkadang apa maksud ucapan mereka tersebut sulit dipastikan.Anggapan umum pertama tentang filsafat adalah bahwa yangdibahas sebagai hal yang tinggi, sulit, abstrak dan tidak terkait dengan masalah kehidupan sehari-hari. Filosof sering digambarkan sebagai seorang yang mempunyai IQ dan intuisi yang jauh melebihi tingkat rata-rata manusia. Filosof juga dipandang sebagai seorang yang tidak memperdulikan masalah sehari-hari, tetapi sibuk merenung dan memi- kirkan persoalan hakikat sesuatu yang sulit dicerna.Sebenarnya, masalah-masalah pokok filsafat adalah persoalan yangpernah dipikirkan setiap orang. Dalam hidup, tentu kita pernah memper- tanyakan, memikirkan dan merenungkan kenapa ini harus begini, dan tidak boleh begitu. Sedangkan itu harus begitu, tidak seharusnya begini. Untuk apa saya kuliah? Kenapa kerabat kita yang baik meninggal? Kenapa ada orang yang sampai hati berbuat seperti itu? Semua ini telah men- jadi obyek pemikiran filosofisnya. Jadi, secara umum, kita sudah ‚berfilsafat,™yaitu mengajukan pertanyaan filosofis, terlibat dalam perbincangan filosofis, dan memegangi sudut pandang filsafat tertentu. Perbedaan kita dengan para filosof yang akan kita pelajari dalam mata kuliah ini barangkali lebih dalam kadar, intensitas dan sistematika filsafatnya. Kini, Anda akan menghadapi masalah terpenting yaitu, Anda akan
13 KB – 52 Pages