98 KB – 50 Pages

PAGE – 2 ============
Petunjuk Praktikum PETUNJUK PRAKTIKUM Dalam pela ksanaan praktikum, praktikan (mahasiswa) dianjurkan untuk mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada guna kelancaran dan kesuksesan dalam melaksanakan praktikum. Oleh karena itu, praktikan (mahasiswa) diharapkan membaca petunjuk ini sebelum melakukan pra ktikum. I. Petunjuk Umum a. Praktikan wajib menghormati dan mentaati peraturan dari asisten / petugas. b. Selama praktikum berlangsung, praktikan wajib mejaga kesopanan dalam bertingkahlaku dan berpakaian. c. Praktikum dilaksanaan oleh satu kelompok praktikan s esuai pembagian dari asisten praktikum. d. Praktikum dimulai pukul 08.00 WIB (atau sesuai kesepakatan) dengan toleransi keterlambatan 15 menit. Sebelum dan sesudah praktikum, ada briefing penjelasan dari praktikum tersebut. e. Setiap praktikan wajib presensi berangkat dan pulang tiap pertemuan praktikum, dan bagi praktikan yang tidak presensi lebih dari 2 kali tidak boleh mengikuti praktikum selanjutnya. f. Ketentuan lain menyusul saat praktikum berlangsung. II. Petunjuk Praktikum a. Pelajari dengan baik petunju k dalam prosedur pengujian sebelum praktikum dilaksanakan. b. Dalam praktikum, lakukan segala sesuatunya dengan teliti dan hati – hati karena sedikit keslahan seperti dalam pembacaan arloji, ketelitian timbangan, tertukarnya alat uji dengan kelompok lain, ter cecernya bahan praktikum yang diperiksa, dan lain – lain akan berpengaruh terhadap kesalahan hasil uji. Demikian juga kebersihan dan keringnya alat juga berpengaruh pada hasil uji. c. Dilarang mengubah standar (setelan) alat – alat yang ada tanpa ijin dari asis ten / petugas. Bila menurut praktikan menganggap ada sesuatu yang kurang beres dengan alat yang digunakan segera menghubungi asisten / petugas. d. Dalam menggunakan timbangan hendaknya sama pada suatu pengujian tertentu. Dan sebelum menggunakannya, periksa kemampuan / kapasitas dan ketelitian timbangan yang akan digunakan, serta pastikan timbangan berada pada posisi seimbang atau menunjukkan angka nol pada saat tanpa beban. e. Kelompok praktikum bertanggung jawab atas semua peralatan yang digunakan baik keber sihan, kehilangan ataupun kerusakan dari alat tersebut. Dilarang menyentuh atau memindahkan peralatan dalam laboratorium tanpa seijin dari asisten / petugas. f. Biasakan mencatat hal – hal penting yang dilaksanakan dan dirasa perlu untuk dicatat. iii

PAGE – 3 ============
Petu njuk Praktikum III. Petunjuk Laporan a. Setiap mahasiswa harus membuat dan menyerahkan laporan ditambah satu laporan kelompok yang diserahkan untuk dosen pembimbing atau laboratorium. b. Format laporan prkatikum mengacu pada format skripsi dengan diketik kompu ter. c. Laporan praktikum terdiri dari : 1. Sampul Laporan 2. Lembar Pengesahan Diperiksa Asisten Praktikum Mekanika Tanah Disetujui Dosen Mekanika Tanah Mengetahui Ketua Laboratorium Mekanika Tanah 3. Lembar Komunikasi dan Pemantauan 4. Kata Pengantar 5. Daftar Is i 6. Daftar Tabel 7. Daftar Gambar 8. Daftar Grafik 9. Isi Laporan untuk setiap bab pengujian Judul / jenis pengujian Maksud dan Tujuan Alat dan Bahan yang digunakan Cara Kerja Hitungan, Grafik dan Hasil Uji Pembahasan / Teori yang mendukung / Kesimpulan L ampiran (daftar pengamatan dengan pengesahan asister dan tabel / grafik yang dibutuhkan) 10. Rekapitulasi hasil perhitungan 11. Penutup 12. Daftar Pustaka d. Ketelitian pengamatan dituliskan dengan desimal sesuai ketelitian alat, tetapi untuk hasil perhitungan pada umumnya cukup dengan dua angka dibelakan koma, kecuali besaran – besaran tertentu yang memang harus lebih teliti. e. Batas akhir pengumpulan laporan ke asisten paling lambat 1bulan setelah praktikum dan untuk laporan ke dosen paling lambat 2 minggu setelah di periksa total oleh asisten. iv

PAGE – 4 ============
Prosedur Uji Boring dan Sampling I. PROSEDUR UJI BORING DAN SAMPLING A. Pengujian Boring Maksud Mendapatkan contoh tanah yang tidak terganggu ( undisturbed sample) dengan memukul silinder tabung tipis mesu k ke dalam tanah dari suatu lokasi untuk diselidiki sifat dan karakteristiknya. Catatan, cara ini tidak sesuai bila digunakan untuk : Tanah yang sangat keras sehingga tidak dapat ditembus silinder tabung. Tanah yang terlalu lunak sehingga akan lep as jika diambil dengan silinder tabung. Lubang – lubang bor ( boreholes ) hampir selalu merupakan bagian yang utama dari setiap penyelidikan. Ada 2 macam jalan untuk membuat lubang – lubang bor, yaitu: a. bor dangkal b. bor dalam a. Bor Dangkal Alat 1. Tabung silinder yang cukup tipis yang berdiameter antara 50 sampai 140 mm dengan ujung yang tajam. Tebal dinding silinder maksimum 15 %. 2. Pemukul besi (palu) 3. Stang pemutar Bor. 4. Kepala pelindung pukul an 5. Pipa penekan 6. Dongkrak hidrolis 7. Kantong plastik dan karet 8. Kuas dan minyak oli 9. Sepasang kunci Inggris besar 1

PAGE – 5 ============
Prosedur Uji Boring dan Sampling Gambar Alat Boring Cara Kerja 1. Menyambung mata bor dengan salah satu pipa pada ujungnya yang panjangnya 1m dan memasang stang pemutar pada ujung yang lain. 2. Menancapkan mata bor vertikal ke atas dan menekannya. 3. Mencabut mata bor dengan bantuan stang pemutar apabila mata bor sudah penuh tanah dan membersihkannya deng an soket, kemudian melanjutkan pengeboran. 4. Mencabut mata bor dan mengamati warna tanah pada mata bor tersebut jika kedalaman yang dimaksud tercapai. b. Bor Dalam Alat Alat – alat yang digunakan : 1. Mesin pemutar bor 2. Tiang statis (kaki tiga) 3. Mata bor 4. K atrol 5. Tali tambang 6. Tabung sampel 7. Kayu 8. Kuas dan minyak oli 9. Sepasang kunci Inggris besar 10. Core box 11. Hammer, 140lbs 2

PAGE – 6 ============
Prosedur Uji Boring dan Sampling Keterangan gambar : a. Mesin pemutar bor b. Tiang statis (kaki tiga) c. Mata bor d d. Katrol e. Tali tambang b a c e Cara Kerja 1. Mendirikan tiang statis berkaki tiga, kemudian memasang katrol beserta tali tambang di ujung atas tiang statis. Penempatan katrol tepat di atas tanah yang akan dibor. 2. Menyiapkan mesin pemuta r bor, sesuaikan dengan tanah yang akan dibor. Usahakan mesin bor statis (tidak mudah bergerak). 3. Menyambung mata bor dengan salah satu pipa pada ujungnya yang panjangnya ± 5 m. 4. Memasang pipa pada mesin pemutar bor, penempatan pipa tepat di atas tanah y ang akan dibor. 5. Menancapkan mata bor vertikal ke atas. 6. Menghidupkan mesin, hingga kedalaman tanah yang dimaksud. 7. Mencabut mata bor dan mengamati warna tanah pada mata bor tersebut jika kedalaman yang dimaksud tercapai. 8. Mencari SPT dengan cara menghit ung jumlah ketukan hingga mata bor mencapai kedalaman ±15 cm. Lakukan sebanyak 3 kali. (N 1 ; N 2 ; N 3 ) 9. Menghitung jumlah total ketukan setiap kedalaman, sampai jumlah ketukan ke 2 dan ke 3 (N 2 ; N 3 ) > 60, sebanyak 3 kali. 3

PAGE – 8 ============
Prosedur Uji Sample Tanah C. Pengujian Berat Volume Basah / Bulk Density ( b ) Maksud Menentukan berat volume basah tanah asli yang mana adalah perbandingan antara berat tanah asli seluruhnya dengan isi tanah asli seluruhnya. Untuk keadaan tanah asli yang besar atau padat dapat langsung dengan air raksa. Alat a. Pisau b. Mangkuk c. C awan kaca d. Neraca e. Air raksa f. Tanah asli undisturbed hasil boring yang dipotong berbentuk kubus 1x1x1 cm 3 Gambar Alat dan Bahan Pengujian Berat Volume Basah Keterangan gambar : a. Air raksa b. Cawan kaca c. Mangkuk Cara Kerja a. Contoh tanah hasil boring dipotong berbentuk kubus 1 x 1 x 1 cm 3 , tiap contoh tanah dibuat 3 buah kubus. b. Menimbang cawan kosong ( a gram ). c. Menimbang cawan + contoh tanah ( b gram ). d. Menuangkan air raksa dalam mangkuk, kemudian permukaannya diratakan dengan cara menekan cawan kaca penahan. e. Memasukan contoh tanah dalam mangkuk, kemudian meratakannya dengan kaca penahan, maka sebagian air raksa akan tumpah dari 10

PAGE – 9 ============
Prosedur Uji Sample Tanah mangkuk, lalu tumpahan dimasukan pada cawan kemudian ditimbang. Be rat cawan + tumpahan air raksa ( c gram ). f. Selanjutnya tiap – tiap sampel tanah yang lain dikerjakan seperti langkah – langkah di atas. Perhitungan Rumus – rumus dalam menghitung berat volume basah ( b ) sebagai berikut: a. Mencari volume air raksa yang tumpah ( d gram ) c a d 13,6 dimana : a = berat cawan kosong ( gram ) c = berat cawan + air raksa yang tumpah ( gram ) d = volume air raksa yang tumpah ( cm 3 ) b. Mencari berat volume basah ( b ) b a b d dimana : a = berat cawan kosong ( gram ) b = berat cawan + contoh tanah ( gram ) b = berat volume basah ( gr / cm 3 ) d = volume air raksa yang tumpah ( cm 3 ) 11

PAGE – 10 ============
Prosedur Uji Sample Tanah B. Pengu jian Berat Jenis Tanah / Specific Gravity (Gs) (ASTM D 854 – 02) Maksud Penentuan Gravitasi khusus suatu contoh tanah. Gravitasi khusus tanah adalah perbandingan antara massa butir – butir dengan massa air destilasi di udara dengan volume yang sama dan pada temperatur tertentu. Alat a. Piknometer, yaitu botol gelas dengan leher sempit dan tutuo (dari gelas) yang berlubang kapiler, dengan kapasitas 50 cc atau lebih besar. b. Cawan c. Timbangan dengan ketelitian 0.001 gram. d. Termometer e. Oven listrik dengan suhu da pat diatur konstan pada 105 110 C. f. Aquades g. Palu karet h. Saringan No. 40 i. Contoh tanah hasil boring yang telah di oven selama 24 jam. Gambar Alat Uji Specific gravity (Gs) Keterangan gambar : a. Piknometer b. Timbangan c. Cawan Cara Kerja a. M embersihkan dengan lap dan menimbang 3 buah piknometer dalam keadaan kosong dan kering ( a gram ). b. Piknometer diisi aquades sampai penuh lalu ditimbang dan suhunya diukur. Berat piknometer dan aquades jenuh ( b gram ). c. Piknometer diisi contoh tanah lol os saringan no. 40 yang telah dioven selama 24 jam sebanyak 3 buah ( tanah yang dimasukkan piknometer 1/3 volume piknometer ) 8

PAGE – 11 ============
Prosedur Uji Sample Tanah d. Piknometer yang berisi tanah kering ditimbang ( c gram ) e. Piknometer yang berisi contoh tanah kering diberi aquades sampai batas bawah leher piknometer dan didiamkan selama 24 jam dalam keadaan tertutup. f. Selanjutnya piknometer diketuk – ketuk sampai gelembung udara tidak ada dalam air di atas tanah, aquades kelihatan jernih kemudian diisi aquades sampai penuh dan ditimbang ( d gram ). g. Mengukur suhu aquades yang ada dalam piknometer. Perhitungan Rumus Specific gravity (Gs) : Gs = Massa Butiran Ms Massa air dengan volume yang sama Mw Gs c a ( b a ) T 1 ( d c ) T 2 dimana : Gs = Specific gravity a = berat piknometer kosong ( gram ) b = berat piknometer + aquades jenuh ( gram ) c = berat piknometer + sampel kering ( gram ) d = berat piknometer + sampel + aquades ( gram ) t 1 = suhu pada saat piknometer berisi aquades ( ºC ) t 2 = suhu pada aquades setelah piknometer didiamkan selama 24 jam (ºC) T 1 = faktor koreksi pada suhu t 1 T 2 = faktor koreksi pada suhu t 2 9

98 KB – 50 Pages