141 KB – 10 Pages

PAGE – 1 ============
1MASALAH DAN LATAR BELAKANG MASALAH MASALAH DAN CARA MEMILIH MASALAH A. Pengertian masalah. Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehid upan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala a tau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan anta ra kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik. Berikut merupakan pengertian masalah menurut bebera pa ahli dan kamus Bahasa Indonesia: 1. Munurut kamus BBI, Masalah adalah sesuatu yang haru s diselesaikan. 2. Menurut Sugiyono (2009:52) masalah diartikan sebaga i penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, ant ara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pe laksana. 3. Menurut James Stoner, Masalah suatu situasi mengham bat organisasi untuk mencapai satu atau lebih tujuan. 4. Menurut Prajudi Atmosudirjo, Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dic apai sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan. 5. Menurut Roger Kaufman, Masalah adalah suatu kesenja ngan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang dih arapkan. 6. Menurut Dorothy Craig, Masalah adalah situasi atau kondisi yang akan datang dan tidak diinginkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian ada lah sesuatu hal atau kejadian yang dijadikan sebuah penelitian dengan mempertimba ngkan beberapa hal dalam menentukan suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan. B. Mencari masalah penelitian yang benar. Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang pali ng layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terle tak pada peneliti itu sendiri. Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti h arus menentukan topik penelitian. Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achma di (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa perta nyaan berikut: fiApakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasai nya (manageble topic)?fl fiApakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cuku p (obtainable data)?fl fiApakah topik tersebut penting untuk diteliti (sign ificancy of topic)?fl fiApakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan d ikaji (interested topic)?fl Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam me milih masalah penelitian agar

PAGE – 2 ============
2masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteli ti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi: 1. Masalah masih baru. fiBarufl dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyaraka t, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, penelit i harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik te ntang penelitian terkini. 2. Aktual. Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar -benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan ak an meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengala mi hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien. 3. Praktis. Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai ni lai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan prakt is, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna. 4. Memadai. Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas aka n memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah p enelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot. 5. Sesuai dengan kemampuan peneliti. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus memp unyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteli ti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis. 6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksan aan pemerintah, undang- undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteli ti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti. 7. Ada yang mendukung. Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi -instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan beberapa pert imbangan tersebut, sebelum melakukan pemilihan masalah penelitian, maka peneli ti harus menjawab beberapa pertanyaan berikut agar masalah yang diteliti layak dan relevan (Notoatmodjo, 2002): a. Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam masyarakat saat ini? b. Apakah masalah tersebut benar-benar aada di dalam m asyarakat? c. Sejauh mana masalah tersebut dirasakan? Apakah pend uduk atau masyarakat merasakan masalah tersebut? d. Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompom terte ntu, misalnya ibu hamil, bayi, atau anak balita? e. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan atau ekonomi yang luas?

PAGE – 3 ============
3f. Apakah masalah tersebut berhubungan dengaan kativit as program yang sedang berjalan? g. Siapa lagi yang tertarik atau terlibat dalam masala h tersebut? Dengan beberapa pertimbangan dan pertanyaan tersebu t, diharapkan akan dapat dirumuskan masalah penelitian yang layak dan releva n, sehingga masalah penelitian memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun apl ikatif. C. Memilih Masalah Penelitian. Masalah penelitian yang biasa dilakukan untuk thesi s ataupun desertasi pada umumnya memusat pada peristiwa di bidang pendidikan yang di harapakan untuk menguraikan, menjelaskan, dan mengembangkan suatu solusi. Dalam menentukan suatu masalah penelitian memerlukan suatu pengertian yang mendala m dan imajinasi (Borg, 1983:72). Pemilihan masalah penelitian yang tepat adalah masa lah bagaimana menanyakan pertanyaan yang baik yaitu pertanyaan yang sesuai d an penting dalam konteks pendidikan. Meskipun tidak ada seperangkat standar prosedur unt uk memilih masalah penelitian, pertimbangan faktor-faktor khusus perlu diperhatika n. Masalah penelitian harus menarik baik dari segi peneliti maupun komunitas pendidikan .(Wiersma.1986:29) Seluruh proses pencarian masalah penelitian adalah suatu langkah yang penting untuk menjadi seorang yang profesional, sehingga hasil ya ng ia capai dalam penelitian tersebut dapat mendukung profesinya berupa pengalaman yang b erharga, memperoleh informasi dan pengetahuan (Borg,1983: 72-73). Untuk memilih/menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg (1983: 75-82).yang harus dilakukan yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkup masalah. Langkah yang dapat ditempuh adalah menuliskan seban yak mungkin tipe-tipe kajian yang akan dilakukan dan aspek-aspek khusus y ang paling menarik setelah area minat profesional telah teridentifikasi, carilah ma salah-masalah yang lebih khusus dalam area ini yang dapat membentuk dasar-dasar unt uk tesis. 2. Bekerja pada suatu team proyek penelitian. Kerja pada kelompok biasanya berkenaan dengan studi yang lebih besar dan canggih dibanding bila dilakukan perorangan oleh ka renanya keterlibatan kerja ini memberikan banyak hal tentang prosedur. Keuntungan lain adalah kesempatan belajar akan kerja team penelitian akan bermanfaat dimasa y ang akan datang. Juga banyak hal yang dapat dipelajari dari anggota tim lain. Walau mempunyai keuntungan, kerja proyek kelompok juga mempunyai kekurangan, barangka li yang paling terlihat adalah hilangnya kesempatan untuk menemukan dan mengembang kan masalahnya sendiri. 3. Membaca literatur-literatur. Membaca dalam artian membaca yang terprogram dan si stimatis. Carlah referensi- referensi terbaru yang sesuai dengan studi kemudian seleksi 2 atau lebih buku referensi dan buatlah review bab-bab yang bersangkutan. Kegia tan membaca ini akan membantu mempersempit perhatian pada satu atau lebih sub top ik yang khusus. 4. Meneliti teori-teori yang sudah ada. Secara sederhana teori adalah penjelasan peristiwa fisik maupun perilaku. Teori terdiri dari generalisasi (dalam ilmu-ilmu fisik di sebut hukum) dan konstruk. Generalisasi adalah pernyataan hubungan antara 2 at au lebih peristiwa; generalisasi dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa. Misaln ya, pernyataan bahwasanya tutor individu mengakibatkan prestasi sekolah meningkat a dalah generalisasi. Bila

PAGE – 4 ============
4generalisasi dianggap benar, maka kita dapat mempre diksi bahwasanya seorang murid yang bila diberikan tutorial akan menunjukkan penin gkatan dalam prestasi. Konstruk adalah sejenis konsep yang digunakan dalam penelit ian ilmiah untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang memberikan elemen-elemen s erupa. Contoh konstruk adalah motivasi, prestasi, kemampuan belajar, intelegensi dan nilai. Konstruk biasanya didefinisikan dalam istilah yang operasional yang m embutuhkan pengukuran. Misalnya inteligensi didefinisikan dalam istilah skor yang b erasal dari hasil test intelegensi. Pengukuran operasional konstruk biasanya disebut va riabel karena tingkat konstruk yang ditunjukkan subyek yang berbeda bervariasi. Pe nelitian teoritis biasanya terdiri atas pengetahuan hipotesis (spekulasi tentang hubun gan 2 variabel atau lebih). Ada beberapa keuntungan melakukan penelitian teorit is dalam pendidikan. Pertama, teori cenderung memfokuskan arah penelitia n. Kedua teori dapat memberikan dasar rasional yang digunakan untuk menjelaskan ata u menginterprestasi hasil-hasil penelitian. Keuntungan yang lain adalah studi semac am ini dapat membantu perkembangan suatu teori dan teori yang baik akan m emungkinkan peneliti melakukan prediksi situasi dalam rentang yang luas. 5. Melakukan replikasi penelitian. Replikasi penelitian ini digunakan untuk: a. Mengecek penemuan-penemuan studi yang sangat pentin g. Replikasi semacam ini penting dalam membantu menguatkan atau menggugurkan validitas bukti baru. b. Untuk mengecek validitas penemuan-penemuan peneliti an pada populasi yang berbeda. Tanpa replikasi kita tidak mampu untuk men entukan tingkat aplikasi penemuan-penemuan pada pupulasi lain. c. Untuk mengecek kecenderungan atau pembahasan dari w aktu ke waktu. d. Untuk mengecek penemuan-penemuan penting dengan men ggunakan metodologi yang berbeda. Menurut Nasution (1996:16) Masalah dapat dipilih be rdasarkan pertimbangan pribadi dan praktis, misalnya: 1. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, menarik serta menimbulkan rasa ingin tahu pada peneliti? 2. Apakah masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikannya? 3. Apakah masalah memerlukan alat-alat khusus dan kond isi kerja yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti? 4. Apakah dengan metode tertentu dapat dikumpulkan dat a yang diperlukan? 5. Apakah calon peneliti dapat menaggung segala pembia yaannya? 6. Apakah calon peneliti dapat menyelesaikannya dalam waktu yang tersedia? Kriteria lain yang bersifat ilmiah yang perlu diper hatikan, agar masalah penelitian itu memberikan sumbangan kepada perkembangan pengetahua n antara lain: 1. Masalah hendaknya bertalian dengan konsep-konsep ya ng pokok atau hubungan antara konsep-konsep yang pokok. 2. Masalah itu hendaknya mengembangkan atau memperluas cara mentes suatu teori. 3. Masalah itu memberi sumbangan kepada pengembangan m etodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik, atau metode baru. 4. Masalah itu hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, t eori, atau data dan teknik dari disiplin-disiplin yang bertalian.

PAGE – 5 ============
55. Masalah itu hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabelnya serta menggunakan met ode-metode yang paling sesuai. (Nasution,1996:16) JENIS-JENIS DAN CARA MERUMUSKAN MASALAH A. Jenis-Jenis Masalah Penelitian. 1. Berdasarkan tingkat eksplanasinya. Masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam t iga jenis bentuk masalah penelitian yaitu deskriptif, komparasi, dan asosias i (Sugiyono, 1994:36-39, Arikunto (1993: 28-31). a. Permasalahan Deskriptif. Permasalahn deskrptif adalah suatu permasalahan yan g berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan antar variabel. Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian: 1) Bagaimana sikap masyarakat Kecamatan Rancakalong Ka bupaten Sumedang terhadap KB Mandiri? 2) Bagaimanakah tingkat pemahaman unsur-unsur intrinsi k puisi siswa kelas VII SMP 2 Tulakan Tahun pelajaran 2012-2013? b. Permasalahan Komparatif. Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan p enelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sa mpel atau lebih. Contoh dalam bentuk rumusan masalah penelitian: 1) Adakah perbedaan kemampuan berpidato antara siswa y ang bersasal dari SLTP negeri dengan siswa yang berasal dari SLTP swa sta? 2) Adakah kesamaan pola pengembangan karangan berita p ada majalah dengan berita pada surat kabar? 3) Mana yang lebih tinggi prestasi siswa anak guru den gan anak wiraswata? c. Permasalahan Asosiatif Permasalahan ini menghubungkan dua variabel atau le bih baik berupa hubungan simetris, kausal, maupun interaktif. 1) Hubungan simetris/korelasi sejajar. Hubungan simetris atau korelasi sejajar adalah suat u hubungan antara dua variabel yang kedudukannya sejajar, tidak ada hubun gan kausal. Contoh dalam bentuk rumusan masalah: a) Adakah hubungan antara kemampuan dibidang matematik dengan kemampuan dibidang bahasa? b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon den gan tingkat manisnya buah ? 2) Hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang menunjukkan se bab akibat. Dengan demikian ada variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Contoh dalam rumusan masalah: a) Adakah pengaruh banyaknya pujian terhadap semangat belajar siswa?

PAGE – 6 ============
6b) Seberapa besar pengaruh pengetahuan jenis karangan terhadap kemampuan mengarang? 3) Hubungan interaktif Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mem epengaruhi. Dalam jenis ini tidak diketahui mana varibel bebas dan ma na variabel terikat. Contoh dalam rumusan masalah: a) Adakah hubungan antara motivasi dengan prestasi bel ajar siswa SMU? b) Adakah hubungan antara kepandaian dengan kekayaan? B. Cara Merumuskan Masalah Penelitian yang Benar. Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah l ainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia antara harapan dan kenyataan. Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah dengan me lakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti. 1. Kriteria Masalah Penelitian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian. a. Memiliki nilai penelitian Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau berm anfaat yang positif. b. Memiliki fisibilitas Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahk an atau dijawab. 2. Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: a. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah ter sebut. b. Batas-batas masalah yang jelas. c. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya. d. Adanya biaya yang diperlukan. e. Tidak bertentangan dengan hukum. f. Sesuai dengan kualitas peneliti, artinya tingkat ke sulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti. 3. Rumusan Masalah Penelitian yang Baik Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain: a. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak oran g lain yang meneliti masalah tersebut. b. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat. c. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah. d. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain te rhadap masalah tersebut. e. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. f. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau meny inggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama. 4. Sumber Masalah Penelitian Sumber masalah penelitian, antara lain: a. Buku bacaan atau laporan hasil penelitian. b. Pengamatan sepintas. c. Pernyataan pemegang otoritas. d. Perasaan intuisi.

PAGE – 8 ============
8d. Perumusan masalah yang baik, juga hendaknya dirumus kan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual, sehingga pe mecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula, dan dapat di terapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia. e. Rumusan masalah harus mengandung unsur data yang me ndukung pemecahan masalah penelitian. f. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (hipotesis). g. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian. 5. Cara untuk memformulasikan masalah. a. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada , seperti masalah pada penelitian eksperimental. b. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang se ring dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka s ebaiknya juga menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori y ang telah ada, sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tid ak berguna sama sekali. Karena ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuah teori. 6. Fungsi Perumusan Masalah Penelitian. Fungsi perumusan masalah, antara lain: a. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan. b. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan. c. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data man a yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masala h peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. d. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka pa ra peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menj adi populasi dan sampel penelitian. KESIMPULAN 1. Masalah penelitian adalah sesuatu hal atau kejadian yang dijadikan sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan suat u masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan. 2. Cara Mencari masalah penelitian yang benar yang diu ngkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi: a. Masalah masih baru. a. Aktual. b. Praktis. c. Memadai.

PAGE – 9 ============
9d. Sesuai dengan kemampuan peneliti. e. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. f. Ada yang mendukung. 3. Memilih Masalah Penelitian. Untuk memilih/menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg (1983: 75-82).yang harus dilakukan yaitu: a. Mengidentifikasi lingkup masalah. b. Bekerja pada suatu team proyek penelitian. c. Membaca literatur-literatur. d. Meneliti teori-teori yang sudah ada. e. Melakukan replikasi penelitian. 4. Jenis-Jenis Masalah Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya masalah penelitian bisa diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu deskriptif, komparasi, dan asosiasi (Sugiyono, 1994:36-39, Arikunto (1993: 28-31). 5. Cara Merumuskan Masalah Penelitian yang Benar. Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yan g baik ialah dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum me njadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap unt uk diteliti. a. Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah ter sebut. 2) Batas-batas masalah yang jelas. 3) Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya. 4) Adanya biaya yang diperlukan. 5) Tidak bertentangan dengan hukum. 6) Sesuai dengan kualitas peneliti, artinya tingkat ke sulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti. b. Rumusan Masalah Penelitian yang Baik. 1) Bersifat orisinil.Dapat berguna bagi kepentingan il mu pengetahuan dan terhadap masyarakat. 2) Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah. 3) Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain te rhadap masalah tersebut. 4) Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. 5) Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau meny inggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama. c. Bentuk-bentuk rumusan masalah. 1) Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan mas alah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri bai k hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri 2) Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitia n yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau l ebih sampel yang berbeda. 3) Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah pe nelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif. d. Fungsi perumusan masalah, antara lain: 1) Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

PAGE – 10 ============
10 2) Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. 3) Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. 4) Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka pa ra peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menj adi populasi dan sampel penelitian. DAFTAR PUSTAKA Addriadi, Irfan. 2013. fiCara Memformulasikan masalah penelitianfl (http://addriadis.blogspot.com) Didownload tanggal 09 April 2013 pukul 16:00 WIB. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta. Husada, Dian. 2010. fiCara merumuskan masalah penelitianfl (http://dianadewikirana.blogspot.com) Didownload ta nggal 06 April 2013 pukul 10:13 WIB. Mulyanto, Agus. 2009. fiJenis-jenis masalah penelitianfl (http://mulyanto.blogdetik.com) Didownload tanggal 06 April 2013 pukul 09:00 WIB. Sahut, Suyatno. 2011. fiPengertian Masalah dan Jenis Masalahfl (http://yayatsahut.blogspot.com) Didownload tanggal 06 April 2013 pukul 16:15 WIB. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitati f, Kualitatif, dan R & D ). Bandung: IKAPI. ___________ Oleh: Maulidiah Novita Dewi (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodolog i Penelitian dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.)

141 KB – 10 Pages