by NHMA JAWA — PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN. NAMA HEWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA. NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh. Mayang Pramesti. 10.12.5023.

46 KB – 20 Pages

PAGE – 1 ============
PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN NAMA HEWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA NASKAH PUBLIKASI d iajukan oleh Mayang Pramesti 10.12.5023 kepada JURUSAN SISTEM INFORMA SI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

PAGE – 3 ============
DESIGN OF EDUCATIONAL GAMES RANDOM WORD INTRODUCTION TO NAME ANIMALS USING TRADITIONAL JAVANESE LETTER PERANCANGAN GAME EDUKATIF ACAK KATA PENGENALAN NAMA H EWAN MENGGUNAKAN AKSARA JAWA Mayang Pramesti Hanif Al Fatta Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT So far it is still considered an important culture, Indonesia is a country that has a lot of very beautiful culture such as dance, song, musical instruments, clothing and also about the letters , but many people forget it and few are willing to preserve it, so that the entry of foreign cultures can destabilizing an already established culture in Indonesia. In Java alone there is a culture of Java, one of which depicted the Javanese letters . Games are a form of interactive multimedia at its development is currently used ku Iso Aksara Jawa this game are random Javanese word game, composing pieces of a puzzle and coloring pictures of animals made use of interactive applications Adobe Flash CS 5 . Given this game would be able to take part in preserving Indonesian culture, and enrich children’s knowledge about Java script. Helping basic education to children like to recognize images, recognize colors, and coloring pictures. The game is expected t o implement a system to play while learning highly effective for the learning process and get to know the culture of Indonesia. Keywords : E ducational game, Javanese letters, Adobe Flash CS5 .

PAGE – 4 ============
1. Pendahuluan Dewasa ini seiring perkembangan teknologi informasi muncullah beberapa aspek dibidangnya salah satunya adalah game . Perkembangan di dalam dunia game terjadi sangat pesat baik secara online maupun offline . Game merupakan salah satu industri di bidang teknol ogi informasi yang mempunyai perkembangan sangat pesat dan peminat yang banyak di dunia pada saat ini. Game tidak pernah melihat siapa target sasarannya, karena setiap orang setiap jenis baik umur maupun tingkat pendidikan tidak terlalu berpengaruh terhada p pengguna game , karena pada saat ini game dimainkan dari segala jenis latar belakang manusia. Melihat begitu tertariknya masyarakat terutama pada usia anak – anak dalam bermain sebuah game , maka di buatlah sebuah game edukatif dimana game tersebut dimainkan untuk merangkai sebuah kata yang tidak beraturan sehingga memiliki makna dengan menggunakan aksara Jawa. 2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Game 2.1.1 Definisi Game Permainan adalah kegiatan yang kompleks yang didalamnya terdapat peraturan, play dan budaya. Sebuah per mainan adalah sebuah sistem dimana pemain terlibat dalam konflik buatan, disini pemain berinteraksi dengan sistem dan konflik dalam permainan merupakan rekayasa atau buatan, dalam permainan terdapat peraturan yang bertujuan untuk membatasi perilaku pemain dan menentukan permainan. Game bertujuan untuk menghibur, biasanya game banyak disukai oleh anak anak hingga orang dewasa. 2.1.2 Jenis – jenis Game 1. Shooting (tembak – tembakan) : V ideo game jenis ini sangat memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata – tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak dan tembak. Contoh : GTA, Call Of Duty. 2. F ighting (Pertarungan) : Game yang permainannya memerlukan refleks dan koor dinasi mata dan tangan dengan cepat, tetapi inti dari game ini adalah penguasaan hafalan jurus. Contoh : Mortal Kombat dan Tekken. 3. Petualangan ( Adventure ) : Game yang lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berfikir pemain dalam menganalisia tempat secara visual, memecahkan teka teki maupun menyimpulkan berbagai peristiwa. Contoh : Kings Quest, dan Space Quest.

PAGE – 5 ============
4. Simulasi, Konstruksi, Manajemen. Video Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Contoh : The Sims. 5. Strategi : Game jenis ini memerlukan game yang membutuhkan sebuah tak tik untuk dapat memenangk an permainan tersebut, sehingga pemain memerlukan keahlian berpikir dan memutuskan gerakan secara hati – hati dan terencana. Contoh : Warcraft. 6. Olahraga ( Sport ) : Game ini merupakan adaptasi dari kenyataan, membutuhkan kelincahan dan juga strategi dalam mem ainkannya. Contoh : Winning Eleven dan NBA. 7. Puzzle : Game teka – teki, pemain diharuskan memecahkan teka – teki dalam game tersebut. Contoh : Tetris, Minesweeper dan Bejeweled. 8. Edugames (Edukasi) : Video Game jenis ini dibuat dengan tujuan spesifik sebagai alat pendidikan. Developer yang membuatnya, harus memperhitungkan berbagai hal agar game ini benar – benar dapat mendidik, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan yang memainkannya. Contoh edugames : Bobi Bola, Dora the explorer , Petualangan Billy dan Tracy. 2.1.3 Kualias Game Nilai yang didapatkan dari permainan atau game sangat tergantung pada pilihan individu yang memainkannya. Beberapa pemain lebih menyukai keberuntungan dari permainan yang di mainkannya, yang lainnya lebih menyukai permainan taktik atau strategi, ada juga yang menikmati berkomunikasi dengan sesama pemain. Lalu ada juga yang menyukai permainan berdasarkan reaksi, keterampilan manual, atau memori, dan lain – lain. Tapi apakah perma inan sudah dianggap baik atau berbanding sedikit yang tidak tergantung sepenuhnya pada pilihan pribadi. 2.1.4 Tahap – tahap Pembuatan Game 1. Konsep Dasar Untuk awal pembuatan sebuah game diperlukan konsep dasar untuk menentukan bagaimana game tersebut nantinya. 2. Men entukan tools yang digunakan Untuk membuat sebuah game, terdapat 2 tools yang digunakan yaitu bahasa pemrograman dan software yang digunakan untuk merancang sebuah game. 3. Menentukan gameplay Gameplay yang di maksudkan disini adalah alur atau sistem dari game itu sendiri. Biasanya tampilan tampilan yang menarik dan dekat dengan kehidupan sehari hari

PAGE – 6 ============
akan banyak diminati oleh para pecinta game, terlebih lagi game tersebut hanya membutuhkan s pesifikasi standar untuk memainkannya. 4. Gambar Setelah mendesain karakter maka proses selanjutnya untuk menggambar karakter sesu ai dengan cerita dari game ini. 5. Musik Agar pemain tidak jenuh maka musik sangatlah penting dalam game. Baik latar belakang musik atau efek suara dari game tersebut. 6. Program Program merupakan penyatuan dari konsep dasar, tools, gameplay , gambar dan musik agar game ini dapat dimainkan. Program menentukan keselarasan game dan berhasil tidaknya game tersebut. 7. Test Game Pengujian game dilakukan apabila program game tersebut selesai di compile dan siap untuk dimainkan. 8. Hasil Akhir Setelah dilakukan pengetesan maka game ini sudah siap untuk dipasarkan dan sudah mencapai tahap akhir yang nantinya sesuai dengan konsep dan tu juan game. 2.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan 2.2.1 Adobe Flash Professional CS5 Adobe Flash merupakan aplikasi multiguna yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Dengan berbagai fitur canggih yang ada di dalamnya, Anda dapat menggambar, membuat anima si, hingga membuat berbagai jenis permainan yang luar biasa. 2.2.2 Action Script 2.0 ActionScript adalah bahasa yang dikenal dan digunakan dalam Flash untuk melakukan berbagai manipulasi movie. ActionScript2.0 memiliki banyak kelebihan di bandi ngkan dengan Actio nScript1.0, diantaranya pemrosesan Actionscript 10x lebih cepat, juga saat ini banyak API (Application Programming Interface) Library khusus misal Facebook API (jika ingin membuat aplikasi Game Flash di Facebook), Googlemap API (membuat peta dengan flash), Papervision3D (membuat animasi 3D).

PAGE – 8 ============
Didalam aplikasi permainan edukasi acak kata pengenalan nama hewan menggunakan aksara Jawa yang di posisikan untuk anak – anak ini memiliki kekuatan sebagai berikut: 1. Game edukasi ini mempelajari tentang penulisan aksara Jawa dengan benar yang nantinya dapat diaplikasikan dalam pelajaran bahasa Jawa yang terdapat dimasing – masing sekolah yang menerapkan mata pelajaran tersebut. 2. Interface yang menarik dan sangat user friendly mempermudah anak untuk memahami alur game dan merangsang stimulasi otak anak. 3. Berbasis desktop dan freeware sehingga dapat disebar luaskan dengan cara mengcopy file. 2. Faktor Kelemahan ( Weakness ) Merupakan kondisi kelemahan yang ditemukan dalam sebuah organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Dan kelemahan itu kadang lebih mudah dilihat daripada kekuatan. Kelemahan yang ditemukan dalam game ini antara lain: 1. Game hanya bisa d iterapkan pada anak yang sudah mengenal aksara Jawa terlebih dahulu, karena mengandung tingkat kerumitan tertentu dalam memainkannya. 2. Level permainan kurang banyak. 3. Aplikasi game ini hanya berbasis desktop yang diaplikasikan pada personal computer atau lap top. 3. Faktor Peluang ( Oportunities ) Opportunity adalah output positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi juga berupa respon masyarakat. Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan memasarkan game edukatif ini antara lain: 1. Masih jarangnya game edukatif yang mengangkat tentang aksara Jawa sehingga media game ini sangat dibutuhkan bagi user . 2. Semakin berkembangnya teknologi informasi dengan baik sehingga dapat mendukung perkembangan software ini nantinya.

PAGE – 9 ============
3. Anak – anak menyukai cara belajar yang memad ukan antara audio visual yang interaktif dan didalam game ini menyediakan aspek tersebut. 4. Faktor Ancaman ( Treath ) Threats adalah faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Anc aman utama dari pengembangan aplikasi ini adalah munculnya pesaing yang mulai membuat atau mengembangkan aplikasi yang sama atau sejenis. Ancaman pesaing semacam ini perlu diantisipasi dengan beberapa langkah, yaitu: 1. Desain program yang menarik 2. Diharapkan dengan adanya desain yang menarik, akan membuat anak – anak tertarik untuk mencoba memainkan game edukatif ini. 3. Konten game yang mudah di mengerti 3.1.5 Analisis Kebutuhan Sistem 1. Kebutuhan fungsional a. Sistem dapat menampilkan aplikasi permainan tersebut dengan baik. User dapat memilih level atau kategori tingkat kesulitan pada permainan. b. Sistem dapat memberikan petunjuk memainkan atau menggunakan game . User dapat menggunakan game dengan baik. 2. Kebutuhan Non Fungsional Kebutuhan non fungsional meliputi kebu tuhan – kebutuhan pendukung untuk menjalankan game tersebut, diantaranya: – Digunakan pada Operating System Windows. – Seperangkat komputer dengan kebutuhan spesifikasi minimum pentium IV . – Kebutuhan RAM minimal 512 MB . – Speaker . 3.1.5.1 Analisis Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi adalah kebutuhan output atau informasi yang akan disajikan oleh aplikasi yang akan dibuat. Dalam fase analisis kebutuhan informasi menguraikan tentang output dari aplikasi game edukasi yang bertujuan untuk membuat anak – anak dapat bermai n dan belajar mengenal aksara Jawa dan berlatih menyusun rangkaian kata nama hewan menggunakan aksara Jawa dengan benar. 3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak sistem operasi adalah perangkat yang digunakan untuk menjalankan kegiatan di dalam c omputer.

PAGE – 10 ============
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah: 1. Microsoft Windows 7 Home Premium (64 bit) 2. Adobe Flash Professional CS5 3. Adobe Photoshop CS3 3.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras adalah semua bagian dari computer berupa benda fisik yang mendukung proses kerja sistem. Kebutuhan perangkat keras minimum yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1. 1 Unit Personal Computer 2. Processor > Intel Pentium 3. Mainboard > Asrock 7 70DE3L 4. VGA > AMD Radeon HD 5500 1GB 5. Memory > 4096MB 6. Hardisk > WDC 500GB 7. Monitor > LED / LCD 8. Optical Drive > Powerlogic 9. Mouse+Keyboard > Optical Mouse + Genius 10. Speaker > Mini Speaker 11. Microphone > Genius MIC – 01A 3.1.6 Studi Kelayakan Sistem Studi kelayakan merupakan kepadatan, versi ringkasan dari keseluruhan analis is sistem dan proses perancangan multimedia. 3 Analisis ini digunakan untuk menentukan kemungkinan apakah pengembangan proyek sistem multimedia ini layak diteruskan atau dihentikan. Ini dilakukan agar pengadaan sistem baru tersebut benar – benar memberikan manfaat yang sebaik – baiknya bagi user . Ada beberapa faktor kelayakan yang mendukung dalam menentukan layak atau tidaknya sistem multimedia yang akan dirancang tersebut antara lain: 3.1.6.1 Analisis Kela yakan Teknis Game ini dirancang agar mampu dijalankan di semua level kompute r, dan tidak perlu menggunakan k omputer yang memiliki spesifikasi tinggi, diharapkan bisa menjangkau lebih banyak pengguna dikarenakan harga yang ditawarkan relatif murah disebabk an semakin berkembangnya teknologi komputer. 3 M. Suyanto. 2005. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi Offset. Hal 358

PAGE – 11 ============
Distribusi game ini berupa file yang disimpan pada media keping cd dan juga disediakan dalam harddisk yang apabila konsumen ingin meng c op y dapat meminta pada penyedia informasi. Aplikasi game edukatif acak kata pengenalan nama hewan menggunakan aksara Jawa ini apabila diterapkan pada tingkat sekolah dasar (SD) di pulau jawa khusunya layak digunakan, karena pada saat ini aplikasi yang dapat mengasah kemampuan anak dalam penerapan aksara Jawa sangatlah minim. 3.1.6.2 Anali sis Kelayakan Operasional Di tinjau dari segi kelayakan operasional game ini dikatakan layak karena sistem dirancang untuk mempermudah user dalam penerapan pengoperasian game . Dapat pula dilihat dari bentuk pengoprasional lama yang mulanya menggunakan medi a manual seperti teks, buku dan lain – lain maka kini user dapat lebih mudah belajar sambil bermain dengan menggunakan media digital dimana pengoprasionalan menggunakan komputer, sehingga tidak membutuhkan input device khusus. 3.1.6.3 Analisis Kelayakan Hukum Ditin jau dari segi hukum content di dalam game ini kemungkinan besar tidak melanggar hukum dikarenakan tidak terdapat hal yang berbau pornografi penipuan dan sara. Untuk menjalankan game ini dibutuhkan Flash Player yang dapat diunduh secara gratis. Sedangkan da ri sisi software yang digunakan dalam game ini belum sepenuhnya asli atau masih menggunakan software bajakan yang mana dapat dikatakan melanggar peraturan perundang – undangan Republik Indonesia, sehingga dari segi kelayakan hukum dalam mengembangkan softwa re ini belum dapat dikatakan layak. 3.2 Perancangan Game 3.2.1 Merancang Konsep Game ini dibuat dengan target pengguna yaitu anak sekolah dasar (SD). Didalam game yang akan dibuat ini, konsep dasar yang diterapkan adalah merancang aplikasi agar mudah dimengerti, dimainkan, dipelajari dan menghibur bagi anak – anak. Game ini dibuat dengan menggunakan beberapa file gambar dan suara. Urutan ketika pertama kali pengguna membuka ga me ini adalah user akan m asuk ke halaman utama atau menu utama dari game , lalu selanjutnya akan diarahkan kelayar dimana terdapat berbagai tombol masuk, bantuan, nilai, pengaturan dan keluar. Tombol – tombol tersebut memiliki fungsi sesuai kegunaannya pada g ame untuk menuju ke menu berikutnya.

46 KB – 20 Pages