22 KB – 83 Pages

PAGE – 2 ============
Buku Panduan Guru : Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan UNESCO Office , Jakarta Jl. Galuh II No. 5 Kebayoran Baru Jakarta 12110 , Indonesia ©UNESCO 20 20 Editors: Mee Young Choi dan Ade Ayu Kurnia; UNESCO Jakarta Office Ucapan terima kasih kepada semua Penulis yang berkontribusi pada Buku Panduan Guru ini bersama dengan ucapan terima kasih khusus kepada Nadiem Makariem, B.A, M.B.A., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wikan Sakarinto, Ph.D. Direktur Jend eral Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabli, S.H., M.H. Direktur Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Guru dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata (PPPPTK Bispar), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peringatan: UNESCO b erada pada posisi netral pada semua masalah yang berkaitan dengan kebijakan publik. Oleh karena itu, kesimpulan yang dicapai dalam publikasi UNESCO harus dipahami sebagai milik penulis dan tidak dikaitkan dengan anggota staf, pejabat, direktur, wali amanat , penyandang dana, atau UNESCO sendiri

PAGE – 3 ============
3 KATA PENGANTAR Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) adalah pendorong utama untuk pencapaian pembangunan berkelanjutan. Target 4.7 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 adalah pada tahun 2030, menjamin semua peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampil an yang siperlukan untuk meningktkan pembangunan berkelanjutan, termasuk antara lain, melakui pendidikan pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, hak asasi manusia, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan non kekerasan, kewarganegar aan global dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan kontribusi budaya terhadap pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, upaya untuk mengintegrasikan ESD dalam pendidikan guru akan sangat diperlukan dalam mengubah masyarakat menuju keberlanjuta n. Dengan dukungan dari Swedish International Development Cooperation Agency (SIDA), UNESCO bekerja untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dan untuk mempromosikan tindakan untuk perubahan kelembagaan, khusu snya dalam pendidikan vokasi pariwisata. Buku Panduan Guru ini Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi pada Aksi untuk Perubahan Kelembagaan dalam Pendidikan Vokasi Par iwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia dan Timor – Leste melalui kerjasama Selatan – dengan memanfaatkan keahlian dan bantuan lembaga Indonesia. Buku pedoman guru ini dirancang untuk memberikan pelatihan peningkatan kapa sitas bagi para pendidik guru dan pengembang kurikulum yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam implementasi lapangan dalam rangka mendidik siswa untuk belajar tentang apa itu ESD dan bagaimana hal itu dapat menjawab tantangan pembangunan berkelanjuta n. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tim Unit Pendidikan UNESCO Office Jakarta dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis Pariwisata (PPPPTK Bispar) yang telah mengembangkan Buku Pedoman Guru yang bermanfaat i ni untuk Pelatihan Nasional Pengembangan Kapasitas Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan yang berorientasi Aksi untuk Perubahan Kelembagaan dalam Pendidikan Vokasi Pariwisata untuk Pembangunan Berkelanjutan. Saya berharap buku panduan ini, dengan contoh – co ntoh kegiatan pendidikan dan rencana pelajaran, akan membantu para guru untuk mempromosikan ESD diwilayahnya. SHAHBAZ KHAN

PAGE – 5 ============
5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 3 KATA PENGANTAR 4 DAFTAR GAMBAR 6 DAFTAR TABEL 6 DAFTAR SINGKATAN DAN A KRONIM 7 GLOSARIUM 8 BAB 1 PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 10 1.1 PENDAHULUAN 10 1.1.1 LATAR BELAKANG 10 1.1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 11 1.1.3 KONSEP PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 12 1.2 PENGGUNAAN BUKU PANDUAN 14 BAB 2 PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: PENDEKATAN PEMBELAJARAN 16 2.1. PENDAHULUAN 16 2.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 17 2.3 KETERA MPILAN ABAD 21 17 2.3.1 KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS 18 2.3.2 KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF 19 2.3.3 KETERAMPILAN BERKOLABORASI 19 2.3.4 KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI 20 2.4 KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) 21 2.5 PENDEKATAN PEMBELAJARAN 22 BAB 3 PENDIDIKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN 25 3.1 PENDAHULUAN 25 3.2 TUJUAN PEMBELAJARAN 25 3.3 PENDID IKAN KEPARIWISATAAN UNTUK PEMBANGUNAN KEBERLANJUTAN 26 3.3.1 PARIWISATA DAN PARIWISATA KEBERLANJUTAN 26 3.3.2 PERHOTELAN 38 3.3.3 KULINER 45 3.3.4 KECANTIKAN RAMBUT DAN KULIT 56 BAB 4 KESIMPULAN DAN RENCANA AKSI 77 4.1 KESIMPULAN 77 4.2 RENCANA AKSI 78 REFERENSI 80

PAGE – 6 ============
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kolam Surya 12 Gambar 2. Integrasi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan 14 Gambar 3. Top 10 Skills Important in The Workforce 17 Gambar 4. Tiga Komponen Utama Keterampilan Abad 21 18 Gambar 5. Diagram Pendekatan Belajar Mengajar Berbasis ESD 23 Gambar 6. Produk Ekowisata dalam Pasar Wisata 35 Gambar 7. Produksi Kain di Desa Wisata Cigugur, Kuningan 37 Gambar 8. Simbol Simbol Berbahaya 41 Gambar 9. Nasi Tumpeng 45 Gambar 10. Talam Singkong 47 Gambar 11. Siklus Cara Mengurangi Sisa Makanan 48 Gambar 12. Sampah Limbah Makanan 51 Gambar 13. Pemisahan Sampah Daun untuk Pembuatan Kompos 55 Gambar 14. Pemisahan Sampah Serutan Kayu untuk Pembuatan Kompos 56 Gambar 16. Postur Beautician dalam Bekerja 72 Gambar 17. Posisi Duduk yang Benar dan Salah 73 Gambar 18. Cara Mengangkat dan Menurunkan Benda yang Benar dan Salah 74 Gambar 19. Postur Tubuh Beuatician yang Benar dan Salah 74 Gambar 20. Postur Tubuh Hairdresser yang Benar dan Salah 75 DAFTAR TABEL Tabel 1. Integrasi Elemen ESD 13 Tabel 2. Klasifikasi Proses Berpikir Taksonomi Bloom 21 Tabel 3. Limbah dapat Didaur Ulang dan Tidak dapat Didaur Ulang 53 Tabel 4. Penanganan Pertama pada Kecelakaan di Area Salon 60 Tabel 5. Kartu Kecelakaan Kerja 62 Tabel 6. Alat Sterilisasi dan Cara Penggunaannya 63 Tabel 7. Bahan S anitasi dan M etode S anitasi 64

PAGE – 8 ============
GLOSARIUM Bahan Kimia Produk yang umumnya berbentuk cairan yang digunakan oleh tata graha dalam proses pembersihan Bahan Pembersih Kimia Bahan kimia untuk pembersihan area hotel oleh bagian tata graha Bakteri Kelompok mahluk hidup yang sangat kecil Beautician Seseorang yang ahli dalam seni mempercantik penampilan pribadi C1 – C6. Tingkatan Taksonomi Bloom pada proses Kognitif Pembelajaran (Kognitif 1 merujuk kepada kemampuan mengingat, Kognitif 2 merujuk kepada kemampuan memahami, Kognitif 3 merujuk kepada kemampuan menggunakan, Kognitif 4 merujuk kepada kemampuan menganalisis, K ognitif 5 merujuk kepada kemampuan mengevaluasi, dan Kognitif 6 merujuk kepada kemampuan menciptakan) Daya Tampung Wisata Bagaimana mengelola tingkat pengunjung yang ditetapkan dengan sumber daya lokal dan infrastruktur yang tersedia Detergen Zat pembersih yang digunakan bagian tata graha untuk menghilangkan lemak dan bakteri dari pakaian, alat makan dsb Disentri Penyakit peradangan usus Esthetician Seorang spesialis yang bekerja untuk sebagai perawat kecantikan untuk membersihkan dan mempercantik kulit Eye Lash Tint Kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bulu mata Gr ea se T rap Alat perangkap minyak Hairdresser Seorang yang spesialis yang bekerja menata rambut laki – laki maupun perempuan Homestay Rumah pribadi yang menawarkan akomodasi untuk tamu yang membayar Hydrogen peroxide Senyawa kimia dengan rumus H 2 O 2 Industri Pariwisata Kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata Insektisida Obat pembasmi serangga, digunakan oleh bagian tata graha Kepariwisataan Keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengusaha K olera Penyakit diare akibat infeksi bakteri Kompos Hasil penguraian dari campuran bahan – bahan organik

PAGE – 9 ============
9 Limbah Hasil buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi Nail Polish Kosmetika yang digunakan untuk mewarnai kuku Organisme Mahluk hidup yang sangat kecil Pariwisata Keberlanjutan Pariwisata yang memperhitungkan penuh dampak ekonomi, sosial dan lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri, lingkungan dan masyarakat setempat Pariwisata Merupakan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai macam fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerin tah P atogen Organisme yang berukuran sangat kecil , mikroorganisme Pemangku Kepentingan Seluruh individu yang memiliki ketertarikan pada suatu kegiatan, pemangku kepentingan bisa terdiri dari organisasi bisnis, tamu, venddor, media, masyarakat, dan sebagainya Pengomposan Proses dimana bahan organik mengalami penguraian Pengusaha Pariwisata Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata Postur Tubuh Bentuk tubuh atau sikap badan yang terlihat dari ujung kaki sampai kepala yang ada pada diri seseorang Skin Peeling Kosmetika yang digunakan untuk menghaluskan kulit dengan cara penggosokan pada kulit bagian atas Stock Air kaldu hasil dari perebusan tulang dan bumbu Transportasi Pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan Usaha Pariwisata Merupakan usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata Wisata Kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tu juan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara Wisatawan Orang yang melakukan wisata

PAGE – 10 ============
BAB 1 PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 1. 1 PENDAHULUAN 1.1 .1 LATAR BELAKANG endidikan untuk pembangunan berkelanjutan adalah suatu upaya menciptakan masyarakat yang mampu menghadapi tantangan global secara kreatif dan konstruktif, masyarakat yang tangguh dan dapat berkontribusi untuk menjamin kelangsungan kehidupan seca ra berkelanjutan. Melalui pendidikan yang berkual itas, pembangunan berkelanjutan akan dapat terus dipertahankan. Melalui pendidikan berkualitas, generasi muda memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai – nilai yang dapat diterap kan untuk keberlangsungan hidup. Pendidikan yang bermutu merupakan faktor kunci untuk pembangunan berkelanjutan. Untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KNIU Kemdikbud, 2019) sangat memperhatikan beberapa hal penting di bawah ini, yaitu : 1. Sistem pendidikan yang relevan, yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai – nilai kehidupan sosial yang sesuai dengan abad 21. 2. Transformasi pendidikan, yaitu pembelajaran yang inovatif, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik , sehingga peserta didik nantinya dapat berperan sebagai agen perubahan di dalam masyarakat. 3. Meningkatkan rasa keadilan dan saling menghormati, yaitu ikut memperhatikan, menghargai, dan memperbaiki situasi dan lingkungannya, bukan hanya pada orang di zaman sekarang tetapi juga bagi generasi mendatang. 4. Membantu mengatasi perubahan iklim, yaitu mengajar peserta didik ikut terlibat meminimalisir dampak bencana, dan mengurangi penyebab bencana. 5. Membangun masyarakat yang ramah lingkungan, yaitu menyiapkan peserta didik agar mampu membantu melestarikan dan mengembalikan kualitas lingkungan, meningkatkan kesejahteraan manusia, dan memiliki gaya hidup berkelanjutan. UNESCO adalah pimpinan badan PBB untuk Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan dan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen, koordinasi dan implementasi Program Aksi Global ( Global Action Programme – GAP) tentang Pembangunan Berkelanjutan . Di Indonesia, kerjasama UNESCO dengan Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kepen didikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata dalam mengembangkan pendidikan kepariwisataan di Indonesia merupakan suatu upaya menghadirkan pendidikan berkualitas di bidang kepariwisataan dan dapat mendorong pembangunan berkelanjutan. Kerjasama UNESCO dengan P PPPTK Bisnis dan Pariwisata diwujudkan dalam pembuatan modul belajar untuk meningkatkan kompetensi guru – guru di bidang kepariwisataan serta pelatihan peningkatan kualitas guru. Hasil dari kerjasama ini, diharapkan guru – guru dapat menghadirkan pendidikan be rkualitas di sekolahnya, dan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai – nilai kehidupan yang dapat diterapkan untuk keberlangsungan hidupnya. P

PAGE – 11 ============
11 B idang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dalam kerjasama ini meliputi (1) pendidikan berkualitas, (2) menjaga ekosistem darat dan laut, dan (3) kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Ketiga bidang pendidikan untuk berkelanjutan ini dikemas dalam satu paket pendidikan dan pelatihan guru – guru bidang kepariwisataan dan wakil kurikulum di sek olah. 1. 1. 2 TUJUAN PEMBELAJARAN Buku ini merupakan panduan bagi pengembang kurikulum ( wakil kepala sekolah bidang kurikulum ) dan guru – guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Tujuan secara umum dari buku panduan ini adalah meningkatkan kompetensi wakil kepala sekolah (wakasek) bidang kurikulum dan para guru dalam: 1. Mengintegrasikan konsep dan prinsip pendidikan yang mendukung pembangunan berkelanjutan ke dalam kurikulum dan pembelajaran di dalam kelas; 2. Mengintegrasikan konsep keterampilan berpikir tingkat tinggi ( Higher Order Thinking Skill atau HOTS ) da lam pembelaja ran kepariwisataan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Secara khusus, buku pedoman ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi unsur – unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam proses pembelajaran kepariwisataan yang dapat mendukung pembang unan berkelanjutan (Pendidikan B ermutu). 2. Menjelaskan konsep ekowisata melalui pembelajaran yang berorientasi HOTS yang mendukung pembangunan berkelanjutan (Menjaga ekosistem darat dan laut). 3. Menjelaskan konsep pengelolaan makanan lokal, dan pengel olaan limbah makanan melalui pembelajaran berorientasi HOTS yang sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan kesejahteraan). 4. Menjelaskan konsep manajemen laundry dan penggunaan bahan pembersih non – kimia melalui pembelajaran beror ientasi HOTS yang mendukung pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan kesejahteraan). 5. Menjelaskan konsep keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja pada sektor kecantikan melalui pembelajaran berorientasi HOTS yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan (kesehatan yang baik dan kesejahteraan).

22 KB – 83 Pages