Persatuan Sepak Bola Indonesia Surakarta disingkat Persis umumnya di kenal sebagai Persis Solo, adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Surakarta, Jawa Tengah. Klub ini awalnya menggunakan nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), yang didirikan oleh Sastrosaksono, Raden Ngabehi Reksodiprojo dan Sutarman pada tanggal 8 November 1923, dan secara resmi berganti nama menjadi seperti saat ini pada tahun 1935. Persis Surakarta juga merupakan salah satu klub pendiri PSSI.
Persis kembali ke papan atas dalam kancah sepak bola Indonesia setelah satu dekade pada 2022 menyusul keberhasilannya memenangkan gelar Liga 2 2021. Persis Surakarta berdiri pada tanggal 8 November 1923, Sastrosaksono dari klub M.A.R.S dan Raden Ngabehi Reksohadiprojo dan Sutarman dari klub Romeo memprakarsai pembentukan Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) sebagai cikal bakal kub klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Solo. Hal ini didasarkan pada keyakinan ketiga tokoh tersebut bahwa permainan sepak bola dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa ada batasan tertentu.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, VVB bereaksi terhadap momen Sumpah Pemuda, sejak saat itu VVB berubah nama menjadi Persatuan Sepakraga Indonesia Soerakarta (PERSIS). Perubahan nama ini merupakan bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai perjuangan dan persatuan yang terkandung dalam isi sumpah pemuda. Secara informal, nama PERSIS mulai digunakan oleh klub.
Pada tanggal 19 April 1930, mereka ikut serta dalam pendirian federasi sepak bola Indonesia yang disebut Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama dengan enam klub lainnya, Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Persib Bandung), Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang), Madioensche Voetbal Bond (PSM Madiun), United Sepakraga Mataram (PSIM Yogyakarta), Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (Persebaya Surabaya), dan Voetbalbond Indonesische Jacarta (Persija Jakarta). Berdirinya PSSI berawal dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan imperialisme Belanda saat itu, dan pada 12 Mei 1933, PERSIS mulai diresmikan oleh klub melalui musyawarah internal dan mulai digunakan secara resmi.
Persis Surakarta mulai dikenal oleh masyarakat Surakarta. Kemudian, mereka mulai bermarkas di Stadion Manahan dan Stadion Sriwedari yang digunakan sebagai tempat pusat pelatihan tim, mereka juga tidak lepas dari pendukung fanatiknya, Pasoepati. Dengan dukungan Pasoepati dan warga Solo, mereka juga telah tujuh kali menjuarai beberapa kompetisi PSSI Perserikatan, yaitu pada tahun 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, dan 1943. Tidak hanya unggul di tahun 1990-an, Persis Surakarta mulai tampil di persepakbolaan nasional pada tahun 2006
PRESTASI :
Domestik | ||||
Liga/Divisi | Gelar | Runner-up | Musim juara | Musim runner-up |
Perserikatan | 7 | 1 | 1935, 1936, 1939, 1940, 1941, 1942, 1943 | 1937 |
Liga 2 | 1 | 0 | 2021–22 | |
Divisi Utama Liga Indonesia | 0 | 1 | 2006 | |
Divisi Utama Perserikatan | 1 | 0 | 1994 |