Perang Seratus Tahun merupakan serangkaian peperangan besar antara Kerajaan Inggris melawan Kerajaan Perancis. Perang Seratus Tahun berlangsung sejak 1337 hingga 1453 atau kurang lebih total selama 116 tahun. Kendati demikian, perang ini tidak terjadi secara terus-menerus, melainkan juga diselingi dengan beberapa perjanjian dan gencatan senjata. Setelah lebih dari satu abad, pertempuran diakhiri dengan Perancis keluar sebagai pemenang Perang Seratus Tahun. Latar belakang Perang Seratus Tahun sangat kompleks, dan selain itu penyebab perang pun sering berubah seiring dengan pergantian raja di masing – masing pihak.

Berikut ini beberapa penyebab Perang Seratus Tahun, antara lain :

1)…Perebutan Gascogne (wilayah di sebelah barat daya Perancis) yang dikuasai Inggris oleh Philip VI (1337-1350) dari Perancis.

2)…Klaim Raja Inggris, Edward III (1337–1377), sebagai Raja Perancis yang sah melalui ibunya.

3)…Ekspedisi Edward III untuk merebut wilayah di Perancis, melindungi perdagangan internasional, serta memenangkan barang rampasan dan perkebunan untuk para bangsawannya.

4)…Ambisi Charles V (1364–1380) dari Perancis untuk menyingkirkan Inggris dari wilayahnya.

5)…Kegilaan Charles VI (1380–1422) dari Perancis dan pertikaian di antara bangsawan Perancis.

6)…Ambisi Henry V (1413–1422) dari Inggris untuk melegitimasi pemerintahannya dan menjadikan dirinya Raja Perancis melalui penaklukan.

7)…Tekad Dauphin, calon Raja Charles VII (1422–1453), dari Perancis untuk mendapatkan kembali hak lahirnya dan menyatukan seluruh Perancis.

Peperangan pada Periode Pertama (1337-1360) :

Perang Seratus Tahun terjadi di banyak tempat, tetapi sebagian besar medan perang berada di Perancis. Kerajaan Inggris saat itu yang dipimpin oleh Raja Edward III ingin mengklaim takhta Perancis, dan mulai melakukan serangan militer kepada Perancis dari utara. Pada Juni 1340, angkatan laut Inggris pun berhasil mengalahkan angkatan laut Perancis di perairan Belanda dan menguasai Selat Channel. Perang periode pertama diakhiri denagn perjanjian damai yang ditandatangani oleh pihak Inggris dan Perancis pada 8 Mei 1360 di Bretigny, Perancis. Lewat perjanjian tersebut, Edward III menguasai Limousin, Gascogne, Calais, dan beberapa wilayah Perancis lainnya. Sebagai imbalannya, Edward III tidak lagi berusaha mengklaim takhta Perancis.

Peperangan pada Periode Kedua (1369-1389) :

Perjanjian damai Inggris dan Perancis tidak lagi berlaku setelah Charles V dari Perancis mulai mengejar ambisinya untuk menyingkirkan Inggris. Charles V memilih menghindari pertempuran terbuka, dan lebih fokus mengandalkan keamanan istananya. Selain itu, ia memilih melakukan serangan di daerah pantai selatan Inggris, karena angkatan lautnya yang lebih unggul. Sebagian besar Aquitaine pun berhasil direbut pada 1372, armada Inggris dikalahkan dari La Rochelle pada tahun yang sama, dan pada 1375, satu-satunya tanah Inggris yang tersisa di Perancis adalah Calais. Ketegangan baru mereda setelah dilakukan gencatan senjata pada 1389.

Peperangan pada Periode Ketiga (1389-1428) :

Periode ketiga Perang Seratus Tahun berlangsung antara 1389-1428, ketika pemerintahan Inggris tidak lagi dipegang oleh Edward III, melainkan Henry V. Henry V berniat untuk menaklukkan Perancis dan membangun kekaisarannya. Harapannya pun terpenuhi, ketika Inggris kembali memenangkan pertempuran dan menguasai Agincourt. Dengan kemenangan ini, maka Inggris secara teknis telah berkuasa atas wilayah Perancis bagian barat dan utara. Setelah Henry V turun takhta, putranya, Henry VI, memerintah Kerajaan Inggris. Sedangkan di pihak Perancis, yang sebelumnya dipimpin oleh Charles VI, juga digantikan oleh Charles VII. Namun, banyak panglima perang Perancis yang merasa kecewa dengan kepemimpinan Charles VII, yang dianggap terlalu lemah dan tidak berambisi untuk merebut kembali wilayah Perancis dari Kerajaan Inggris. Semangat Perancis baru kembali saat muncul tokoh bernama Joan of Arc, yang mampu membawa negaranya memenangkan pertempuran di Orleans dan memaksa pasukan Inggris untuk mundur. Selanjutnya, Perancis merebut Reims setelah pertempuran panjang. Sejak itu, satu per satu wilayah yang tadinya dikuasai oleh Inggris berhasil direbut kembali oleh Perancis.

Perang Seratus Tahun berakhir :

Pertempuran terakhir dalam rangkaian Perang Seratus Tahun terjadi di Castillon pada 1453, di mana Perancis berhasil merebut Guyenne dari Inggris. Berakhirnya Perang Seratus Tahun tidak pernah ditandai dengan perjanjian damai, tetapi padam dengan sendirinya karena Inggris mengakui bahwa pasukan Perancis terlalu kuat untuk mereka hadapi. Dengan begitu, Perancis resmi menjadi pemenang dalam peperangan tersebut, dan sekaligus menandai berakhirnya rangkaian Perang antara Inggris melawan Perancis yang berlangsung total selama 116 Tahun.


Dampak dari Perang Seratus Tahun, yaitu :

1)…Penurunan jumlah penduduk karena banyaknya korban jiwa.

2)…Inggris kehilangan wilayahnya di Eropa Barat Inggris dan Perancis mulai melihat bahwa mereka adalah dua negara yang berbeda, dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan feodal yang sama.

3)…Perancis kembali menempati posisinya sebagai negara dominan di Eropa Barat.

4)…Mengakibatkan sejumlah pemberontakan karena petani dibebani pajak tinggi untuk menggantikan biaya perang.

5)…Teknologi militer berkembang pesat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *