Dahulu kala, pada jaman penjajahan kolonial Hindia Belanda itu banyak bertebaran pembentukan Klub Sepak Bola ditiap Kota di Indonesia yang didirikan oleh Orang asli Belanda (Kompeni), dan Klub Pertama kali yang dibentuk di Indonesia saat itu ada di Kota Surabaya yaitu SVB (Soerabaiasche Voetbal Bond) pada tahun 1909, begitu pula diberbagai Kota koloni Kompeni lainnya di Indonesia seperti Jakarta ada VIJ, Bandung ada BVB, dan lainnya. Dan mereka punya Federasi bernama NIVB (Netherland Indonesische Voetbal Bond), karna ini Olah Raga rakyat dan banyak kaum Pribumi yang gandrung, serta untuk mengimbangi eksistensinya, maka Pribumi asal Surabaya yaitu Pamoedji bersama Paijo dan kawan lainnya pada Tahun 1927 mendirikan SIVB (Soerabaiasche Indonesische Voetbal Bond) sebagai bentuk simbol perlawanan terhadap keberadaan Penjajah Belanda di Bumi Surabaya pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, dan hal itu di ikuti pula oleh kaum Pribumi lainnya di berbagai Kota koloni Kompeni lainnya di Indonesia seperti pembentukan di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Magelang, Madiun dan Makassar, nah kemudian 7 Klub yang kita kenal sekarang yaitu Persija, Persib, PSIM Jogja, Persis Solo, PPSM Magelang, PSM Madiun, dan Persebaya mendirikan Federasi tandingan bernama PSSI ( Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia ) pada tahun 1930 di Jogjakarta dengan Ketuanya ir. Soeratin. Jadi ditiap Kota tersebut rata – rata ada 2 klub, yang satu didirikan Kompeni dan satunya lagi versi Pribumi. Kembali ke Persebaya, bahwa di tahun 1938 atas kesepakatan Kongres PSSI maka SIVB berganti nama menjadi Persibadja (Persatuan Sepakraga Indonesia Soerabadja) agar lebih meng-Indonesia, begitu juga dengan Klub anggota lainnya. Setelah vakum lama akibat pergolakan kemerdekaan RI, pada tahun 1947 ini Persibadja berubah nama menjadi PORIS (Persatuan Olah Raga Indonesia Soerabadja), lalu di tahun 1949 PORIS berubah lagi menjadi PSS (Persatuan Sepakraga Soerabadja), kemudian pada tahun 1950 PSS berubah kembali jadi Persibadja, dan kemudian pada tahun 1960 melalui kesepakatan rapat pengurus nama Persibadja diubah menjadi Persebadja, alasannya karna Indonesia sudah merdeka dan Penjajah Belanda sudah hengkang, jadi rivalitas melawan Klub SVB Belanda dengan mencantumkan kata Indonesia sudah gak relevan lagi, makanya harus diubah jadi Persebadja yaitu Persatuan Sepakbola Soerabadja, dan akhirnya seiring pergantian Politik dari era Orde Lama ke era Orde Baru, maka pada sekitar tahun 1970an ejaan namanya berganti lagi sesuai dengan Pola Kamus Bahasa Indonesia versi EYD yaitu Ejaan Yang Disempurnakan, dengan akhirnya berubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepakbola Surabaya) sampe sekarang ini. Trus pertanyaannya, siapa sejatinya Klub Tertua Liga Indonesia yang ada di Bumi Nusantara ini, maka jawabannya adalah Persebaya, knapa demikian ?? Karna PATOKAN tahun pendirian Klub Tertua itu harusnya mengacu pada Patokan Tahun pendirian Klub Pribumi dan bukannya berdasarkan pada Patokan Tahun Pembentukan Klub milik Kompeni Belanda seperti yang diklaim selama ini oleh PSM Makassar berdiri pada Tahun 1915, PPSM Magelang didirikan di Tahun 1919 dan juga Persis Solo dibentuk sejak Tahun 1923 itu, adalah PATOKAN Tahun pendirian Klub milik Kompeni, bukan Pribumi…Jika emang sama – sama Fair ditentukan berdasarkan Patokan Tahun pendirian Klub milik Kompeni Belanda di Surabaya waktu itu yaitu SVB (Soerabaiasche Voetbal Bond), maka SEJATI-nya Persebaya itu masih tetap sebagai Klub yang PALING TUA di Republik ini, yaitu didirikan pada Tahun 1909 “….karna Kebenaran yang Nyata adalah Kenyataan yang Sebenarnya !!!  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *