Aug 9, 2018 — Karena ketidakcermatan pemakai bahasa, subjek dalam kalimat acap kali hilang atau tidak tampak karena penyusunan kalimat yang tidak baik.Tidak

69 KB – 40 Pages

PAGE – 2 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 2 Daftar Isi Bab 1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Bab 2 Ejaan Bahasa Indonesia 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Kata 3. Pemakaian Tanda Baca 4. Penulisan Unsur Serapan Bab 3 Pilihan Kata/Diksi 1. Syarat Pilihan Kata 2. Pembentukan Kata 3. Makna Tersurat dan Tersirat 4. Ungkapan Idiomatik 5. Kata – Kata yang Bermiripan Bab 4 Penerapan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas 1. Kepala Surat atau Kop Surat 2. Tanggal Surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran Surat 5. Hal Surat 6. Tujuan dan Alamat Surat 7. Paragraf Pembuka Surat 8. Paragraf Isi Surat 9. Paragraf Penutup Surat 10. Jabatan Penanda Tangan, Tanda Tangan, Nama Jelas Penanda Tangan, dan Nomor Induk Pegawai 11. Tembusan Bab 5 Ketidakcermatan Berbahasa dalam Komunikasi 1. Ketiadaan Subjek 2. Di mana dan Yang Mana sebagai Kata Hubung 3. Kesalahan Penggunaan Kata Di dan Di – 4. Pemakaian kata ir – sebagai akhiran 5. Pemakaian Bentuk Kata Yang Rancu 6. Penggunaan Kata Yang Tidak Baku 7. Penulisan Gabungan Kata Yang Keliru 8. Salah Memaknai Kata 9. Pleonasme Daftar Pustaka 3 4 4 6 10 1 5 16 16 19 21 22 23 25 26 26 26 27 27 28 28 29 30 30 31 33 33 34 34 35 35 36 37 37 38 4 0

PAGE – 3 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 3 Bab 1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa sebagai alat komunikasi utama manusia dalam berbagai kebutuhan perlu dipelajari dan dipahami dengan sungguh – sungguh agar para pemakainya dapat menggunakannya dengan baik dan terhindar dari kesalahpahaman. Kecermatan penggunaan bahasa Indonesia secar a lisan maupun tulisan perlu selalu diasah agar tercipta komunikasi yang selaras antara penutur (pembicara) dan mitra tutur (lawan bicara). Penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Indonesia, baik di instansi pemerintah, lembaga pendidikan, maupu n di kalangan masyarakat pada umumnya harus diperhatikan agar komunikasi berjalan lancar. Dalam hakikatnya sebagai salah satu alat pemersatu bangsa, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional seperti yang terukir dalam butir ketiga Sumpah Pemud a tahun 1928. Selain itu, secara konstitusional bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara, seperti yang tercantum dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Baik sebagai bahasa nesional maupun sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi masing – masing seperti yang tercantum di bawah ini. 1. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lambang kebanggaan nasional lambang identitas nasional alat pemersatu masyarakat yang berbeda suku dan bahasa alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah 2. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara bahasa resmi kenegaraan bahasa pengantar resmi lembaga pendidikan bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional alat pengembangan kebudayaan nasional dan iptek

PAGE – 4 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 4 Bab 2 Ejaan Bahasa Indonesia Sejarah ejaan bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang panjang sejak dari belum berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berawal dari Ejaan van Ophuijsen pada tahun 1901 hingga Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan yang mulai berla ku sejak 16 Agustus 1972. Namun demikian, kita tidak akan membahas sejarah perubahan ejaan tersebut dalam bahan ajar ini. Perkembangan terkini ejaan di Indonesia menunjukkan bahwa sejak 30 November 2015, Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (E YD) dinyatakan sudah tidak berlaku lagi . Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015, pedoman ejaan yang dipakai secara resmi dan dijadikan pedoman dalam penulisan adalah Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) . Pada hakikatnya Pedoman EYD tidaklah diganti sepenuhnya oleh Pedoman EBI. Seperti yang tercantum dalam Permendikbud di atas, Pedoman EBI diterbitkan sebagai bentuk penyempurnaan Pedoman EYD untuk memantapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Di dalam isinya, Pedoman EBI mengatur empat topik besar berikut. Dalam bahan ajar ini tidak dibahas secara rinci satu per satu topik dan subtopik yang terdapat dalam Pedoman EBI. Pembahasan mengenai pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan secara lebih rinci dapat Anda pelajari di suplemen yang dilampirkan bersama bahan ajar ini . Namun demikian, beberapa contoh penggunaan yang dibahas di dalam Pedoman EBI tetap akan disajikan, terutama pada bagian – bagian ya ng memerlukan contoh penerapan. 1. Pemakaian Huruf a. Huruf Abjad ( cukup jelas ) b. Huruf Vokal ( cukup jelas ) c. Huruf Konsonan ( cukup jelas ) d. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi .

PAGE – 5 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 5 Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata Awal Tengah Akhir ai au ei oi – au todidak ei gendom – bal ai rung t au fik g ei ser b oi kot pand ai harim au surv ei amb oi e. Gabungan Huruf Konsonan Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing – masing melambangkan satu bunyi konsonan. Gabungan Huruf Konsonan Contoh Pemakaian dalam Kata Awal Tengah Akhir kh ng ny sy kh usus ng arai ny ata sy arat a kh ir ba ng un ba ny ak mu sy awarah tari kh sena ng – ara sy f. Huruf Kapital 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: W akil P residen J usuf K alla; S ekretaris J enderal K ementerian A gama; G ubernur S ulawesi S elatan 2) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ayah T 3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: A merika U tara; G unung M erapi; S elat S unda; T erusan S uez, K ecamatan P asar R ebo; G ang K elinci g. Huruf Miring 1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Kami sudah membaca novel Layar Terkembang karangan Sultan Takdir Alisjahbana; Berita heboh itu muncul dalam koran Republika .

PAGE – 6 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 6 2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Huruf terakhir kata abad adalah d ; Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan alat komunikasi. 3) Huruf miring dipa kai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana ; Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh. h. Huruf Tebal 1) Huruf tebal d ipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contoh: Huruf dh , seperti pada kata Rama dh an, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. 2) Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian – bagian karangan, seperti judu l buku, bab, atau subbab. Contoh: 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang 1.1.2 Masalah 2. Penulisan Kata a. Kata Dasar ( cukup jelas ) b. Kata Berimbuhan 1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Contoh: ber lari; g em etar; lukis an 2) Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contoh: dwi warna; pasca sarjana; non kolaborasi Catatan: Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung ( – ). Misalnya: pro – Barat ; anti – PKI , non – AC c. Bentuk Ulang Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung ( – ). Contoh: ibu – ibu; sayur – mayur; serba – serbi; tunggang – langgang

PAGE – 8 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 8 h. Singkatan dan Akronim 1) Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: A.H. Nasution Abdul Haris Nasution Suman Hs. Suman Hasibuan M.B.A. master of business administration M.Hum. magister humaniora Sdr. saudara Kol. Darmawati Kolonel Darmawati 2) Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tand a titik. Misalnya: hlm. halaman sda. sama dengan di atas ybs. yang bersangkutan dkk. dan kawan – kawan 3) Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: cm sentimeter kVA kilovolt – ampere kg kilogram Rp rupiah 4) Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: BIN Badan Intelijen Negara LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LAN Lembaga Administrasi Negara PASI Persatuan Atletik Seluruh Indonesia 5) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: Bappenas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kowani Kongres Wanita Indonesia Kalteng Kalimantan Tengah Suramadu Surabaya Madura 6) Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: iptek ilmu pengetahuan dan teknolo gi pemilu pemilihan umum

PAGE – 9 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 9 rudal peluru kendali tilang bukti pelanggaran i. Angka dan Bilangan 1) Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya: a) Mereka menonton drama itu sampai tiga kali. b) Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku. c) Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain. 2) Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis seba gian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: a) Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya. b) Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah. c) Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp 10 triliun. 4) Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Misalnya: a) abad XXI b) abad ke – 21 c) abad kedua puluh satu 5) Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf. Misalnya: a) Tigaraksa b) Rajaampat c) Simpanglima j. Kata Ganti ku – , kau – , – ku, – mu, dan nya Kata ganti ku – dan kau – ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan – ku , – mu , dan – nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: 1) Rumah itu telah ku jual. 2) Majalah ini boleh kau baca. 3) Buku ku , buku mu , dan buku nya tersimpan di perpustakaan. k. Kata Sandang Si dan Sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: 1) Surat itu dikembalikan kepada si pengirim. 2) Sang adik mematuhi nasihat sang kakak.

PAGE – 10 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 10 3) Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. 4) Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya. Catatan: Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur nama Tuhan. Misalnya: 1) Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta. 2) Pura dibangun oleh umat Hindu untuk memuja Sang Hyan g Widhi Wasa. 3. Pemakaian Tanda Baca a. Tanda Titik (.) ( cukup jelas ) b. Tanda Koma (,) 1) Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi , melainkan , dan sedangkan . Misalnya: a) Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup. b) Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya. c) Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama. 2) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya: a) N y. Khadijah, M.A. b) Bambang Irawan, S.H., M.Hum. 3) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi. Misalnya: a) Semua siswa, baik laki – laki maupun perempuan , harus mengikuti latihan paduan suara. b) Soekarno, Presiden Pertama RI , merup akan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok. c. Tanda Titik Koma (;) 1) Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk. Misalnya: a) Hari sudah malam; anak – anak masih membaca buku. b) Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek.

PAGE – 11 ============
Ujian Dinas Tingkat I 2018 Bahasa Indonesia 11 2) Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. Misalnya: Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah (1) berkewarganegaraan Indonesia; (2) berijazah sarjana S – 1; (3) berbadan sehat; dan (4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. 3) Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian – bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Misalnya: a) Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk. b) Agenda rapat ini meliputi (1) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; (2) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan (3) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi. d. Tanda Titik Dua (:) 1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan. Misalnya: a) Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. b) Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerde kaan: hidup atau mati. 2) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua : Ahmad Wijaya Sekretaris : Siti Aryani Bendahara: Aulia Arimbi e. Tanda Hubung ( – ) 1) Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu – satu. Misalnya: a) 11 – 11 – 2016 b) p – a – n – i – t – i – a 2) Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan. Misalnya: a) meng – ukur

69 KB – 40 Pages