by NM Sari · 2013 · Cited by 3 — 1 Stephen R. Covey, Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, (Terj.) abadi”. 2. Menurut Covey prinsip-prinsip atau hukum alam ini dapat dibuktikan.
59 pages

71 KB – 59 Pages

PAGE – 1 ============
91 BAB IV KONSEP PEMIKIRAN STEPHEN R. COVEY DAN KH. IMAM ZARKASYI TENTANG PEMBENTUKAN KARAKTER A. Konsep Pemikiran Stephen R. Covey Tentang Karakter 1. Karakteristik Dasar Pemikiran Stephen R. Covey Tentang Karakter a. Pengertian Karakter Perspektif Stephen R. Covey Dasar pemikiran yang disampaikan Covey adalah sederhana. Covey meyakini bahwa ada prinsip – prinsip da sar bagi kehidupan yang efektif. Orang hanya dapat mengalami kesuksesan nyata dan kebah agiaan terus menerus selama mereka belajar dan memadukan prinsip – prinsip tersebut pada karakter dasar mereka. didasarkan pada hukum – hukum alam dalam dimensi hidup manusia yang memang nyata, tidak be rubah, tidak terbantahkan keberadaanya seperti adanya grafitasi dalam dunia fisika. Covey memandang pernyataan 1 Prinsip bagi Covey merupakan hukum alam yang tidak da pat dilanggar. Covey menyatakan : 1 Stephen R. Covey, Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, (Terj.) Budijanto, dengan judul asl i The 7 Habits of Highly Effective People , (Jakarta : Bina Rupa Aksara, 1997), h.21.

PAGE – 2 ============
92 Prinsip – prinsip yang saya jadikan landasan bukanalah gagasan esoterik, misterius ataupun religius. Tidak ada satu prinsip yang saya ajarkan khas bagi iman atau agama tertentu termasuk iman dan agama saya. Prinsip – prinsip yang saya jadikan landasan merupakan bagian dari sebagaian besar agama utama, filosofi sos ial dan sistem etika yang abadi . 2 Menurut Covey prinsip – prinsip atau hukum alam ini dapat dibuktikan sendiri dan dapat dengan mudah diabsahkan oleh siapapun. Seolah – olah prinsip ini merupakan bagian dari kondisi kesadaran suara hati manusia. Prinsip merupakan pedoman berperilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan perm anen. Prinsip bersifat mendasar. Prinsip pada dasarnya tidak dapat disangkal karena dengan sendirinya sudah jelas. Prinsip – prinsip ini ada di dalam semua diri manusia, terlepas dari k ondisi sosial dan loyalitas yang ada. Covey memberikan sebuah contoh tentang prinsip fairness (keadilan). Anak – anak yang masih kecil juga memiliki perasaan bawaan tentang keadilan meskipun pengalaman kondisi yang ada berlawanan. Ada perbedaan besar terhada p cara keadilan didefinisikan dan dicapai, tetapi ada sebuah kesadaran mendasar yang hampir universal tentang konsep ini. Contoh lain tentang prinsip inte gritas dan kejujuran . Keduanya membentuk dasar kepercayaan yang essensial untuk kerja sama dan pertumb uhan pribadi dan antar pribadi dalam jangka panjang. 3 Prinsip bagi Covey bukan praktek. Karena praktek adalah aktivitas atau aksi tertentu. Prinsip bukan sebuah nilai. Karena nilai sifatnya internal 2 Ibid., h.22 – 23. 3 Ibid.

PAGE – 3 ============
93 dan subjektif serta mewakili apa yang menjadi pr ioritas utama dan yang membimbing perilaku dalam diri pribadi seseorang. Covey menyatakan : Semua orang punya nilai – nilai; bahkan geng – geng pun memiliki nilai. Nilai – nilai melandasi perilaku manusia, akan tetapi prinsip – prinsip melandasi ganjaran dari peri laku. Prinsip itu tidak tergantung kita, prinsip itu tetap berlaku terlepas kita sadari atau tidak dan salah satu cara untuk mengerti dengan cepat sifat yang jelas dari prinsip cukuplah dengan mempertimbangkan absurditas upaya menjalani kehidupan yang efek tif berdasarkan apa yang berlawanan dengan sebuah prinsip. Saya ragu ada orang yang secara serius mempertimbangkan ketidakadilan, kebohongan, penghinaan, ketidakbergunaan, rendah diri sebagai dasar yang kokoh untuk kebahagi aan dan keberhasilan yang kekal . 4 Berangkat dari asumsi dasar di atas, Covey men yebut karakter sebagai gabungan kebiasaan – kebiasaan kehidupan manusia. Kebiasaan adalah faktor yang kuat dalam hidup. Karena konsisten, perbuatan yang sering tidak sadari, sehingga kebiasaan secara terus menerus, setiap hari, akan mengekspresikan karakter seseorang dan menghasilkan kegiatan yang efektif ataupun tidak efektif bagi seseorang. 5 Seperti bunyi pepatah yang di tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah kar akter; taburlah karakter, Artinya, untuk membangun suatu karakter yang kokoh, baik dan sukse s tidaklah cukup hanya dengan me mbaca buku, bahkan pelatihan pelatihan yang memakan waktu lama. Namun , dibutuhkan sebuah mekanisme yang terarah dan tiada henti serta berkesinambungan. 4 Ibid., h.24. 5 Ibid., h.35 – 37.

PAGE – 4 ============
94 Covey mengutip Horace Mann, seorang pendidik besar di Amerika yang mengatakan ; Kebiasaan itu seperti kabel. Kita menenun seuntai Terhadap p ernyataan Horace di atas, Covey menyatakan ketidaksetujuannya di bagian akhir kalimat yang menyatakan kebiasaan tidak dapat diputuskan. Bagi Covey kebiasaan dapat dipelajari dan dapat diusahakan. Menurutnya kebiasaan yang sudah mengakar dalam kepribadian s eseorang memang sulit untuk di ubah, akan tetapi kebiasaan dapat di ubah melalui proses dan komitmen yang luar biasa. 6 Kebiasaan ( habits ) yang efektif (baik) bagi Covey adalah persinggungan antara pengetahuan ( knowlegde ), ketrampilan ( skill ) dan kein ginan ( desire ). Pengetahuan adalah paradigma teoritis apa yang harus dilakukan dan mengapa dilakukan. Ketrampilan adalah bagaimana melakukan. Dan keinginan adalah motivasi, keinginan untuk melakukan. Ketiga hal ini yang melandasi kebiasaan seseorang jika k urang dari salah satu bukanlah disebut kebiasaan. Dapat disimpulkan bahwa karakter adalah gabungan dari kebiasaan – kebiasaan yang terus – menerus dilakukan dan mengakar kuat dalam kepribadian seseorang . 6 Ibid.

PAGE – 5 ============
95 b. Tujuan Pendidikan Karakter Perspektif Stephen R. Covey Secara implisit Covey berbicara masalah pendidikan tergambar dalam bukunya the Leader in Me , Covey menyatakan : We only get one chance to prepare our students for a future that none of us can possibly predict. What are we going to do with that one chance ? ( Kita hanya memiliki satu kesempatan untuk mempersiapkan anak didik kita untuk suatu masa depan yang tidak kita ketahui bagaimana memprediksinya, apakah yang sudah kita lakukan untuk satu kesempatan ini? ). 7 Manurut Covey dunia telah memasuki era perubahan yang paling besar dan menantang dalam sejarah manusia. Kalangan pendidikan sendiri, pebisnis, maupun tata kehidupan masyarakat, ternyata membutuhkan generasi muda yang tidak hanya tinggi dalam nilai akademik . Tetapi lebih dari itu, masa depan membutuhkan generasi muda yang menguasai ketrampilan dasar, ketrampi lan kepemimpinan, yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari – hari atau lebih singkatnya memiliki karakter yang kuat dan mengakar dalam kehidupan pribadi seseorang. Untuk memperoleh kebiasaan efektif (karakter) Covey menemukan dalam penelitiannya dan menyusun secara logis dan sistematis sebuah kebiasaan yang didasarkan kepada prinsip yang kekal dan nilai – nilai yang 7 Stephen R. Covey, Kisah Sukses Sekolah dan Pendidik Menggali Potensi Terbesar Setiap Anak, (terj.) Fairano Ilyas, dari judul asli The Leader In Me: How Schools and Parents Around the World are Inspiring Greatness One Child At a Time, (Jakarta : PT.Gramedia Pustaka, 2009), h.xxv.

PAGE – 6 ============
96 universal y aitu tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif ( the 7 habits of highly effective peop le ). Menurut Covey tujuh kebiasaan bukanlah seperangkat formula pemberi semangat yang terpisah – pisah ataupun terpotong. Tujuh kebiasaan berdasarkan prinsip selaras dengan hukum alam. Ketujuh kebiasaan memberikan pendekatan yang meningkat, berurutan, dan sa ngat terpadu bagi perkembangan efektifitas pribadi dan antar pribadi. Kebiasaan – kebiasaan ini dapat meningkatkan secara progressif pada kontinum kematangan dari ketergantungan ( depence ) menuju kemandirian ( independence ) sampai kepada kesalingtergantungan ( interdepedence ). 8 Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan dengan formulasi pembentukan karakter tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif memiliki tujuan agar seseorang mampu menjadi cetak biru bagi siapapun yang bermin at untuk mengembangkan dirinya , mampu menuntun orang dalam mencari kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat. Manfaat di sini, tidak hanya sisi pribadi akan tetapi seluruh komponen masyarakat baik kel uarga, organisasi masyarakat baik itu sekolah dan manaje men perusahaan agar berkembang lebih efektif dan menjadi pribadi yang memiliki integritas. 8 Ibid., h.38.

PAGE – 8 ============
98 memiliki kehendak bebas yaitu suatu kemampun untuk bertindak berdasarkan kesadaran diri dan bebas dari semua pengaruh. 9 Kebebasan atau kemampuan memilih respon sesuai dengan nilai – nilai yang dianut dan didasari oleh kesadaran diri ( self awarrness ) disebut proaktif. Sikap proaktif bagi Covey bersumber dari kesadaran diri, imajinasi, suara hati, dan kehendak bebas yang beras al dari diri. Proaktif disebut Covey sebagai prinsip visi pribadi. 10 Covey mendefinisikan orang yang proaktif memiliki tanggung jawab, tidak menyalahkan keadaan, kondisi, atau pengkondisian atas perilaku yang telah dilakukan. Orang yang p roaktif akan secara sadar memilih apa yang akan dikerjakan berdasarkan nilai, bukan berdasar pada perasaan. Lawan proaktif adalah reaktif. Sikap reaktif adalah sebuah sikap yang memberikan kebebasan pada suasana hati, perasaan dan keadaan untuk menentukan respon. Bersikap proaktif tidak cukup hanya dengan mengambil inisiatif namun juga bertanggung jawab atas tindakan – tindakannya. Seorang yang proaktif memiliki kebebasan memilih sendiri keputusan – keputusannya dan bertanggung jawab akan akibat dari keputusan nya itu. Sedangkan seorang yang reaktif sikapnya berdasarkan kondisi atau sikap orang lain. Orang reaktif tidak merasa bertanggung jawab atas 9 Stephen R. Covey, Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, Ibid . h.58. 10 Ibid., h.59 – 61.

PAGE – 9 ============
99 tindakan – tindakannya sehingga selalu menyalahkan keadaan atau orang lain. Orang reaktif seringkali digerakkan oleh perasaan, keadaan, kondisi lingkungan disekitar mereka. Gambaran dari sikap reaktif yaitu jika cuaca bagus, orang reaktif akan merasa senang. Jika tidak, cuaca itu akan mempengaruhi sikap dan prestasi. Sebaliknya orang bersikap proaktif dapat mengatur cua ca mereka, karena bagi orang proaktif cuaca cerah ataupun tidak, tidak dapat mempengaruhi kehidupan orang proaktif. Covey menjelaskan lebih lanjut orang proaktif memfokuskan kegiatan mereka di dalam lingkaran pengaruhnya. Sifat dari energi orang proaktif a dalah positif, yang menghasilkan perubahan terhadap lingkaran pe ngarung yang semakin meningkat. Sebaliknya orang reaktif memfokuskan kegiatan mereka di dalam lingkaran keperdulian. Orang reaktif berfokus kepada kelemahan orang lain, masalah – masalah di ling kungan dan keadaan sekitar yang tidak bisa dikendalikan. Fokus orang reaktif mengakibatkan sikap menyalahkan dan menuduh, serta perasaan menjadi korban. Sifat energi dari orang reakt if adalah negatif. Sehingga men yebabkan lingkaran pengaruh orang reaktif a kan semakin menyusut. 11 11 Ibid., h.73.

PAGE – 10 ============
100 Nilai – nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kebiasaan proaktif adalah memiliki tanggungjawab ( responbility ), mandiri, komitmen dalam memenuhi janji baik pada diri sendiri dan orang lain, dan integritas. 2) Memulai Dengan Tujuan Akhir ( Begin With The End In Mind) Kebiasaan kedua memulai dengan tujuan akhir adalah kebiasaan agar memiliki visi, misi dan tujuan. Kebiasaan ini menunjukkan arah dan cara menjalani hidup serta menentukan hal – hal yang pent ing dalam hidup. Merujuk pada tujuan akhir adalah untuk memulai hari ini dengan bayangan, gambaran, atau paradigma akhir kehidupan sebagai kerangka acuan atau kriteria yang menjadi dasar untuk menguji segala sesuatu. 12 Merujuk pada tujuan berarti memulai sesuatu perbuatan dengan memperjelas tujuan yang ingin dicapai. Dengan merujuk pada tujuan akhir seseorang akan mengetahui arah dan tujuan dalam hidup. Kebiasaan merujuk pada tujuan akhir menurut Covey didasarkan pada anugerah manusia yang unik yaitu imajinasi dan suara hati. Imajinasi adalah suatu kemampuan untuk menciptakan impian dalam benak di luar kenyataan (realitas), serta menciptakan pikiran tentang suatu hal yang tidak dapat di lihat sekarang. Adapun suara hati adalah suatu 12 Ibid., h.87 – 88.

PAGE – 11 ============
101 kemampua n untuk mendeteksi keunikan diri sendiri, serta menemukan pedoman, moral, dan etis pribadi. Kebiasaan kedua merupakan prinsip kepemimpinan pribadi. Bagi Covey kepemimpinan bukanlah manajemen. Kepemimpinan menurut Covey sangat erat urusannya dengan kebijaka n penting. Sedangkan manajemen berurusan dengan efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan de ngan benar. Dengan prinsip kepe m im pinan pribadi seseorang dapat dengan bebas menentukan arah, nilai dan tujuan hidup yang ingin dicapai. Nilai – nilai pendidikan karakte r yang terkandung dalam kebiasaan memulai pada tujuan akhir adalah mandiri, memiliki impian, tujuan hidup ( visioner ), kreatif, inisiatif, memiliki komitmen yang tinggi, kerja keras, dan pantang meyerah. 3) Dahulukan yang Utama ( Put First Things First ) Kebiasaan men dahulukan yang utama adalah prinsip manajemen pribadi. Kebiasaan mendahulukan yang utama merupakan kebiasaan yang menuntut integritas, disiplin dan komitmen. Kebiasaan ketiga merupakan perwujudan dari kebebasan memilih dan berkehendak yang did asarkan pada prinsip. Dan melakukan pekerjaan berdasarkan skala

71 KB – 59 Pages