Semanggi atau Pecel Semanggi adalah sejenis makanan khas Surabaya, Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal pedas yang nikmat. Semanggi juga dapat dihidangkan dengan kecambah, kangkung, kerupuk puli yang terbuat dari beras, serta bumbu yang terbuat dari ketela rambat. Saus atau bumbu yang digunakan dalam makanan semanggi memiliki bahan baku serta rasa yang berbeda.
Pecel Semanggi Surabaya sejak zaman dahulu biasanya dijual oleh kaum ibu-ibu menggunakan jarit dan selendang untuk memanggul keranjang semangginya, berjalan kenes dan sambil berteriak-teriak menawarkan dagangannya di perkampungan ataupun pasar tradisional yang ada di kota Surabaya. Penyajian pecel tersebut sangat khas karena ditiriskan di atas pincukan daun pisang dan menggunakan sendok dari kerupuk puli yang terbuat dari beras. Dalam seporsi pecel, daun semanggi kukus ditiriskan dengan berbagai sayuran pelengkap seperti kangkung, kecambah, kembang turi, dll., lalu disiram dengan bumbu pecel kaya rasa berbahan paduan sambal kacang dan ubi jalar.
Pecel Semanggi Surabaya juga diabadikan dalam bentuk karya seni musik keroncong berjudul Semanggi Suroboyo yang diciptakan dan digubah oleh seorang musisi keroncong, S. Padimin pada era tahun 1950-an. Musik tersebut menggambarkan pecel semanggi (juga lontong balap) yang dijual dan kerap dikonsumsi oleh warga Surabaya. Selain daripada itu, Pecel Semanggi Surabaya sering dimunculkan dalam kesenian ludruk. Sering dalam setiap pertunjukan, dimunculkan lakon penjual pecel semanggi, yang menggambarkan situasi dan kondisi tentang kehidupan sehari-hari warga Surabaya.