108 KB – 119 Pages

PAGE – 1 ============
V ol. 1 No. 2 September 201 2 ISSN 2085 – 7519 M eningkatan Kemampuan Mengapresiasi Bacaan Cerita Siswa Kelas IV Sekolah Dasar melalui Pendekatan Area Isi Suhartiningsih . Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Siklus Belajar ( Lear ning Cycle 5E ) Berbasis Eksperimen pada Pembelajaran Sains di SDN Patrang I Jember Sri Astutik Budaya Tutur Bahasa Indonesia dan Kontribusinya bagi Pendidikan Etika di Sekolah Dasar Sukatman Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Dua Tinggal Dua Bertamu ( Two Stay Two Stray ) Hari Satrijono Peningkatan Kemampuan dalam Berbicara Siswa Kelas III SDN 3 Seneporejo Banyuwangi melalui Teknik Pemodelan Tukiyem Evaluasi Pemanfaatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kegiatan Pembelajaran d i Kelas pada Guru Mula Sekolah D asar di Banyuwangi Slamet Hariyadi Pengembangan Bola Voli Mini dalam Peningkatan Kebugaran Siswa melalui Pembelajaran Penjasorkes (Studi pada Siswa Kelas V SDN K epatihan 5, SDN Jember Kidul 3, SDN Mangli 2 dan SDN Tegal Besar 1 Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember) Sihono Upaya Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Pendidik melalui Peningkatan Kompetensi dalam Mendisain Pembelajaran Nurul Umamah Membelajarkan Konsep Identifikasi Benua dengan TPS dan Peta Konsep untuk Peningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI Semester Gasal MI Annidham Jember Ninik Ernawati Peningkatan Kualitas Hasil PPL Mahasiswa PGSD UNEJ melalui Pendekatan dengan Kepembimbingan Supervisi Klinis M. Sulthon dan Zakiyah Tasnim Diterbitkan Oleh: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jember Jurnal Ilmu P endidikan Sekolah Dasar

PAGE – 2 ============
JURNAL ILMU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Terbit dua kali setahun pada bulan Maret dan September . Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian atau analitis – kritis dibidang pendidikan Sekolah Dasar. Ketua Penyunting Drs. Nuriman, Ph.D Wakil Ketua Penyunting Agustiningsih, S.Pd., M.Pd Penyunting Pelaksana Dr. Budi Setyono, MA Dr. Nanik Yuliati, M.Pd Dra. Titik Sugiarti, M.Pd Penyunting Ahli Prof. Dr. M. Sulthon, M.Pd Prof. Dr. Marijono, Dipl. RSL (UNEJ) Prof. Dr. Bambang Hari Purnomo, MA (UNEJ) Prof. Dr. Sutarto, M.Pd (U NEJ) Prof. Dr. Sunardi, M.Pd (UNEJ) Dra. Suryanti, M.Pd (UNESA) Pelaksana Tata Usaha Akhmad Royani Alamat Penyuntin g dan Tata Usaha: Pro gram Studi PGSD FKIP Universitas Jember J l. Kalimantan nomor 37 Kampus Tegalboto Jember 68121 Telepon (0331) 334988. Homepage: http://www.unej.ac.id , E – mail: jipsd@fkip.unej.ac.id . ___________________________________________________________________________ Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar diterbitkan sejak September 2010 oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jember. ________________________________ ___________________________________________ Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Naskah diketik di atas kertas HVS A4 spasi 1.5 sepanjang lebih kurang 1 0 halaman, dengan format seperti tercantum pada halama n kulit dalam – belakang ( Petunjuk Penulisan Naskah JIPSD) . Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting oleh penyunting untuk keseragaman format, istilah, dan tata cara lainnya, tanpa mengubah maksud isinya.

PAGE – 3 ============
J urnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 1 , No. 2 September 201 2 DAFTAR ISI M eningkatan Kemampuan Mengapresiasi Bacaan Cerita Siswa Kelas IV Sekolah Dasar melalui Pendekatan Area Isi Suhartiningsih . Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Model Siklus Belajar ( Lear ning Cycle 5E ) Berbasis Eksperimen pada Pembelajaran Sains di SDN Patrang I Jember Sri Astutik Budaya Tutur Bahasa Indonesia dan Kontribusinya bagi Pendidikan Etika di Sekolah Dasar Sukatman Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Dua Tinggal Dua Ber tamu ( Two Stay Two Stray ) Hari Satrijono Peningkatan Kemampuan dalam Berbicara Siswa Kelas III SDN 3 Seneporejo Banyuwangi melalui Teknik Pemodelan Tukiyem Evaluasi Pemanfaatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Kegiatan Pembelajaran d i Kelas pada Guru Mula Sekolah D asar di Banyuwangi Slamet Hariyadi Pengembangan Bola Voli Mini dalam Peningkatan Kebugaran Siswa melalui Pembelajaran Penjasorkes (Studi pada Siswa Kelas V SDN Kepatihan 5, SDN Jember Kidul 3, SDN Mangli 2 dan SDN Tegal Besar 1 Kecamata n Kaliwates Kabupaten Jember) Sihono Upaya Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Calon Pendidik melalui Peningkatan Kompetensi dalam Mendisain Pembelajaran Nurul Umamah Membelajarkan Konsep Identifikasi Benua dengan TPS dan Peta Konsep untuk Peningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VI Semester Gasal MI Annidham Jember Ninik Ernawati Peningkatan Kualitas Hasil PPL Mahasiswa PGSD UNEJ melalui Pendekatan dengan Kepembimbingan Supervisi Klinis M. Sulthon dan Zakiyah Tasnim 13 1 1 42 1 43 153 154 165 166 182 183 193 194 199 200 208 209 222 223 233 234 245

PAGE – 4 ============
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI BACAAN CERITA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN AREA ISI Suhartiningsih 1) 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar , FKIP Universitas Jember e – mail: suhartiningsih_FKIP@unej.ac.id Abstract : In general, the objective of this research was to develop the fifth year students’ ability in appreciating the story reading at the elementary school through the content area approach. Specifically, the research objectives were to know the students’ abihty in finding the elements that form the story, the students’ ability in finding the values that contain in the story, and the students’ ability in giving the responses in the written form about the content of the story. After the actions were done by applyi ng the content area approach in the teaching of literary appreciation, the result obtained were as follows : (1) 80% of the students’ could find the elements that form the story correctly, (2) 75% of the students’ could find the values that contain in the story correctly, and (3) 80 % of the students’ could give written responses about the content of the story with the chronological language that was easily understood. Abstrak: Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan sisw a kelas V dalam mengapresiasi bacaan cerita di sekolah dasar melalu i pendekatan is i. Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan unsur – unsur yang membentuk cerita, nilai – nilai yang terkandng dalam cerita dan memberikan tangg apan tertulis tentang isi cerita. Setelah tindakan dilakukan dengan menerapkan pendekatan area isi dalam pe mbelajaran apresiasi sastra , hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : ( 1) 80 % dari siswa bisa menemukan unsur – unsur yang membentuk cerita dengan benar , ( 2) 75 % dari siswa dapat menemukan nilai – nilai yang terk andung dalam cerita dengan benar , dan ( 3) 80 % dari siswa bisa memberikan tanggapan tertulis tentang isi cerita dengan bahasa kronologis yang mudah dipahami Kata kunci: a presiasi s astra, bacaan cerita, pendekatan area isi PENDAHULUAN Secara umum tujuan pembelajaran sastra sebagaimana tertuang dalam kurikulum Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah agar siswa mampu menikmati, memahami, dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Secara khusus pembelajaran sastra di sekolah dasar tekait dengan tataran kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Pada tataran kebahasaan, pembelajaran sastra diarahkan agar siswa mengenal dan mampu membedakan bentuk prosa, puisi, dan drama serta mampu membedakan ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa yang lainnya. Pada tataran pemahaman, pembelajaran sastra diarahkan agar siswa memiliki kegemaran

PAGE – 5 ============
membaca dan mendengarkan karya sastra untuk meningkatkan kepribadian, mempertajam kepekaan perasaan, dan memperluas wawasan kehidupan, sedang pada tataran penggunaan, pembelajaran sastra diarahkan agar siswa mampu memanfaatkan unsur – unsur kebahasaan dari k arya sastra untuk kegjatan berbicara dan menulis. Berdasarkan pernyataan di atas maka pembelajaran sastra hendaknya kegiatan apresiasilah yang menjadi tujuan utama, s edangkan perangkat pengetahuan sastra diperlukan guna mendukung kegiatan apresiasi. Dengan kata lain, dalam pembelajaran sastra kegiatan apresiasilah yang diutamakan dan bukan pemberian materi yang bersifat teoririk. Hal ini sejalan dengan pendapat Huck (1987), yang mengatakan bahwa pembelajaran sastra di sekolah harus memberi pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada empat tujuan, yakni (1) mencari kesenangan pada buku, (2) menginterpretasi bacaan sastra, (3) megembangkan kesadaran bersastra, da n (4) mengembangkan apresiasi. Dari hasil pengamatan di beberapa sekolah dasar, diperoleh kenyataan bahwa pembelajaran sastra belum berjalan sebagaimana mestinya, guru lebih banyak memberi materi yang bersifat teoririk dan kurang memberi latihan pada kegia tan apresiasi. Padahal sebagimana dikemukan oleh Effendi (1983), bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh – sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghayatan, kepekaan kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya s astra. Dengan kata lain, bahwa apresiasi sastra bukanlah pengetahuan sastra yang harus dihafalkan melainkan suatu bentuk kegiatan aktivitas jiwa. Dari aktivitas jiwa inilah diharapkan tumbuh respon emosional dan respon intelekrual pada diri siswa. Mengembangkan apresiasi siswa, pada hakikatnya adalah membina dan mengembangkan respon emosional dan intelekrual siswa. Membina dan mengembangkan emosi siswa merupakan hal yang cukup penting untuk dilakukan karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakuka n oleh beberapa pakar, di antaranya adalah Goleman (1995), menyebutkan bahwa kesuksesan seseorang bukan hanya terletak pada kecerdasan intelekrual semata. Banyak orang yang memiliki IQ tinggi yang gagal dalam hidupnya karena tidak memiliki keceredasan emosional, sebaliknya orang yang biasa – biasa saja namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi banyak mencapai kesuksesan. Kegiatan apresiasi sebagai wahana yang dapat membina dan mengembangkan kecerdasan emosi siswa perlu ditata secara optimal. Salah s atu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan apresiasi sastra dengan pendekatan area isi ( content area ). Pembelajaran apresiasi sastra dengan pendekatan area isi ini adalah 132 _____________________________ © Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1 No 2 hal 131 – 1 42 , September 201 2

PAGE – 6 ============
sebuah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk dapat mencari, menggali, d an menemukan sendiri hal – hal yang berkaitan dengan unsur – unsur pembentuk dan isi yang terkandung dalam sebuah karya sastra. Untuk dapat melakukan kegiatan pencarian, penggalian, dan penemuan tersebut siswa perlu diakrabkan dengan karya sastra baik melalui kegiatan menyimak maupun kegiatan membaca sastra. Pendekatan area isi dalam pelaksanaannya berakar pada padangan whole languange . Holdaway (1986), mengatakan bahwa pendekatan whole language adalah sebuah pendekatan yang padu ( unitied approach ), yakni memandang menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sebagai bagian dari keutuhan yang padu. Sementara itu, Robb dalam Knape (1992), m engemukakan prinsip dasar pengajaran bahasa dengan pendekatan whole language berpijak pada (1) keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, membaca dan menulis diajarkan secara terpadu, (2) belajar dimulai dari keseluruhan ke bagian – bagian, ( 3) materi pembelajaran didasarkan pada teks ( literature centered ), dan (4) belajar dilakukan secara kolaboratif yang lebih menekankan pada proses. Menurut Aminuddin (1995), pembelajaran bahasa yang berwawasan whole language memiliki keterpaduan antara a) kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan, b) isi pembelajaran sesuai dengan pengetahuan siswa, dan c) perolehan pengalaman belajar sesuai dengan kenyataan penggunaan bahasa dalam kehidupan siswa. Berangkat dari paparan di atas, pembelajaran apresiasi sastra dengan pendekatan area isi ini dirancang sebagai berikut. Pertama, siswa diarahkan pada kegiatan mengakrabi karya sastra dengan sungguh – sungguh, yakni melalui kegiatan menyimak atau membaca karya sastra. Dari kegiatan mengakra bi ini diharapkan tumbuh pemahaman, baik pemahaman akan unsur – unsur pembentuk karya sastra maupun pemahaman akan nilai – nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra (unsur isi). Kedua, hasil pemahaman selanjutnya dipertajam melalui kegiatan diskusi dan c urah pendapat. Dalam hal ini, kegiatan diskusi dapat dilakukan antara siswa dengan siswa, atau antara guru dan siswa. Dari hasil diskusi dan curah pendapat ini diharapkan selain dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai – nilai yang terkandung dalam karya sastra, juga dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan bernalar siswa. Ketiga, dari hasil pemahaman selanjutnya dapat dituangkan dalam bentuk laporan tertulis. Melalui kegiatan ini diharapkan kemampuan menulis siswa juga meningkat. Dengan demikian, apa yang dituntut dalam pendekatan whole language sebagai wawasan pendekatan area isi telah terpenuhi, yakni pembelajaran dimulai dari menyuruh siswa menyimak atau membaca, dilanjutkan dengan kegiatan berbicara, dan Suhartiningsih : Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Bacaan Cerita __________________________ 1 3 3

PAGE – 8 ============
Data dalam pene litian ini dianalisis dengan analisisis kualitatif, yaitu suatu teknik pemaparan data sesuai dengan hasil temuan di lapangan yang dinyatakan dalam pernyataan verbal. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan berpedoman pada hal – hal sebagai beriku t: (1) Untuk mengetahui kemampuan siswa memahami unsur – unsur pembentuk cerita indikatornya adalah : a. siswa dapat menyebutkan unsur – unsur pembentuk cerita yang meliputi : tema, alur, setting, tokoh dan penokohan, dan cara pandang pengarang dengan menunjukkan kalimat – kalimat yang mendukung pernyataannya; b. sebagian besar siswa (75%) telah dapat menyebutkan unsur – unsur pembentuk cerita dengan menunjukkan kalimat – kalimat yang mendukung pernyataannya. (2) Untuk mengetahui kemampuan siswa memahami nilai – nilai yang terkandung dalam bacaan cerita indikatornya adalah : a. siswa dapat menyebutkan nilai – nilai yang terkandung dalam bacaan cerita dengan menunjukkan kalimat – kalimat yang mendukung pernyataannya; b. sebagian besar siswa (75%) telah dapat menyebutkan nilai – nilai yang terkandung dalam bacaan cerita dengan menunjukkan kalimat – kalimat yang mendukung pernyataannya. (3) Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memberikan tanggapan indikatornya adalah : a. si swa dapat memberikan tanggapan secara tertulis terhadap isi cerita beserta alasannya; b. siswa dapat menuliskan tanggapannya dengan bahasa yang runtut dan mudah dipahami. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan – tahapan : (I) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) pemantauan, dan (4) refleksi. Keempat tahap tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah. Masalah diidentifikasi di sekolah pada saat pembimbingan praktik pengalaman lapangan bagi mahasiswa PGSD d an wawancara dengan guru pamong. Hasil identifikasi adalah sebagai berikut: Suhartiningsih : Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Bacaan Cerita __________________________ 1 3 5

PAGE – 9 ============
(a) ditemukakan kenyataan bahwa siswa kelas IV belum dapat memberikan tanggapan pada cerita yang dibaca; (b) pembelajaran sastra kurang menekankan pada kegiatan apresiasi sastra. Dari hasil identifikasi masalah, selanjutnya disusun rancangan perbaikan perabelajaran apresiasi sastra dengan pendekatana area isi. Rancangan tersebut dibuat dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut: (a) rancangan pembelajaran diperuntukkan bagi siswa kelas IV SD dengan demikian tujuan pembelajaran harus berpedoman pada GBPP kelas IV pula; (b) dalam pelaksanaannya, pembelajaran diawali dengan menyuruh siswa membaca sebuah cerita anak – anak, mengarahkan siswa menemukan unsur – unsur pembentuk cerita, mengarahkan siswa menemukan nilai – nilai yang terkandung dalam bacaan cerita, dan mengarahkan siswa untuk dapat memberi tanggapan secara tertulis atas isi cerita. (c) satuan rencana pembelajaran (RP) apresiasi sastra dengan pendekatan area isi disusun bersama – sama antara peneliti dan guru kelas. 2. Tahap Pelaksanaan Setelah rencana perbaikan pembelajaran disepakati oleh guru dan peneliti, selanjutnya dilaksanakan tindakan sebagai upaya pemecahan masalah. Tahap pelaksanaan ini dilakukan dalam konteks pembelajaran di kelas. Rincian kegiatannya adalah sebagai berikut: (a) guru membuka pelajaran dengan menyampaikan tujua n pembelajaran dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan tersebut meliputi : kegiatan membaca cerita, kegiatan pencarian unsur – unsur pembentuk cerita, kegiatan pencarian nilai – nilai yang terkandung dal am cerita, dan kegiatan member tanggapan secara tertulis atas isi cerita. (b) guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam menemukan unsur – unsur pembentuk cerita, nilai – nilai yang terkandung dalam cerita, dan memberi tangg apan secara tertulis atas isi cerita; (c) guru mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan siswa, meliputi kegiatan pencarian unsur – unsur pembentuk cerita, kegiatan pencarian nilai – nilai yang terkandung dalam cerita, dan kegiatan member tanggapan tertulis isi cerita; 136 ______________________________ © Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1 No 2 hal 131 – 1 42 , September 201 2

PAGE – 10 ============
(d) guru menyimpulkan pelajaran dan memberi tugas untuk melakukan kegiatan apresiasi bacaan cerita sesuai dengan minat siswa. 3. Tahap Pemantauan Pemantauan dilakukan untuk mengetahui kendala – kendala dan kekurangan – kekurangan yang muncul selama berlangsungnya proses pembelajaran apresiasi sastra dengan pendekatan area isi. Juga untuk mengetahui apakah hal – hal yang sudah berjalan telah sesuai dengan semestinya. 4. Tahap Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mencari upaya perbaikan dari kekurangan – kekurangan yang muncul dalam proses pembelajaran apresiasi sastra dengan pendekatan area isi. Dari refleksi ini dilakukan kegiatan terapi ulang. Melalui kegiatan terapi ulang diharapkan diperoleh gambaran kegiatan pembelajaran apresiasi yang dapat meningkatkan kemampuan apresiasi siswa terhadap karya sastra di sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa alat pemandu pengumpul data dan pemandu analisis data. Alat tersebut berupa pedoman analisis data dan hasil catatan pengumpulan d ata. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan disajikan per siklus. 1. Siklus Pertama Pelaksanaan tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi bacaan cerita siswa kelas IV SD, diawali dengan penyajian pembelajaran apresiasi s astra di kelas dengan menerapkan pendekatan area isi. Setelah dilakukan tindakan berupa penerapan pendekatan area isi dalam pembelajaran apresiasi sastra dengan bacaan cerita berjudul “Amelia” (1997) karya Norma R.V. Z diperoleh hasil sebagai berikut. a. Kemampuan Siswa dalam Menemukan Unsur – Unsur Pembentuk Cerita Kemampuan isiswa dalam menemukan unsur – unsur pembentuk cerita, setelah dilakukan tindakan pada siklus I, pada umumnya siswa dapat me nyebutkan siapa tokohnya, bagaimana watak masing – masing tokohn ya, dimana settingnya, bagimana alur ceritanya , dan bagaimana sudut pandang pengarangnya. Siswa pada umumnya Suhartiningsih : Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Bacaan Cerita __________________________ 1 3 7

PAGE – 11 ============
belum dapat menyebutkan salah satu unsur pembentuk cerita, yaitu tema. Hal ini tampak pada salah satu hasil pekerjaan siswa berikut ini. Unsur – unsur pembentuk cerita “Amelia” adalah : 1) Tokohnya : a. Amelia b. Susi c. Arini 2) Watak Tokohnya : a. Amelia berwatak baik b. Susi berwatak jahat c. Arini berwatak baik 3) Setting cerita : a. Sekolah Amelia b. Rumah Amelia (Malang) c. Jakarta 4) Alur Cerita : – Maju – Dimulai dengan perseteruan antara Amelia dan Susi – Susi meninggal dunia karena sakit – Amelia menemukan pengganti Susi pada diri Arini 5) Sudut Pandang Pengarang : Pengarang ada di luar cerita 6) Tema Cerita : .. ? (siswa tidak dapat menjawab) Dari data tersebut, diperoleh kenyataan bahwa siswa belum dapat menemukan tema cerita, hal ini terjadi pada hampir sebagian besar siswa. b . Kemampuan Siswa dalam Menemukan Nilai – Nilai yang Terkandung dalam Bacaan Cerita. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, pada umumnya sebagian besar siswa belum dapat menemukan nilai – nilai yang terkandung dalam cerita “Amelia”. Ketidakmampuan siswa dalam menemuka n nilai – nilai dalam cerita “Amelia” ini, diduga siswa tidak memahami istilah “nilai” sehingga hasil pekerjaan siswa untuk tugas menyebutkan nilai – nilai ini kosong. c . Kemampuan Siswa Memberi Tanggapan Tertulis Pada Bacaan Cerita Pada umumnya siswa dapat memberi tanggapan tertulis pada bacaan cerita yang telah dibacanya. Namun demikian tanggapan tersebut hanya dinyatakan dalam kalimat – 138 _____________________________ © Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1 No 2 hal 131 – 1 42 , September 201 2

108 KB – 119 Pages