by F Ardani · Cited by 18 — produksi produk spring bed dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD prioritas pertama pihak perusahaan sebagai acuan.

123 KB – 6 Pages

PAGE – 1 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 1 PERANCANGAN DESAIN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Febi Ardani 1, Rosnani Ginting 2, Aulia Ishak 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universi tas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155 Email: febi_ardani@ymail.com 1 Email: rosnani_usu@yahoo.co.id 2 Email: aulia.ishak@usu.ac.id 2 Abstrak. Persaingan bisnis menuntut perusahaan agar mampu me nerapkan rencana strategis untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pengembangan prod uk dengan peningkatan kualitas, performansi, dan pengurangan biaya serta waktu produksi. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur produk spring bed yang terus berusaha memenuhi kebutuhan k onsumen dengan produk yang berkualitas. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah ad anya perancangan ulang desain komponen produk spring bed sehingga menyebabkan waktu produksi yang lebih panjang dan biaya produksi yang tinggi. Tuju an penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab ter jadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi produk spring bed dengan menggunakan metod e Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang dihubungkan dengan karakteristik teknis produ k spring bed. Karakteristik teknis produk dengan nila i tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi PT XYZ, se dangkan atribut kebutuhan konsumen dengan nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki u ntuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil pendeka tan dengan metode QFD menunjukan bahwa kinerja karakteris tik teknik dengan nilai tertinggi adalah karakteris tik teknik part family dan kesamaan dasar struktur komp onen dengan masing-masing nilai derajat kepentingan sebesar 20%, sedangkan dari sepuluh atribut kebutuh an konsumen yang memperoleh nilai relative weight tertinggi adalah variabel jenis busa foam pada matr as dengan nilai relative weight 16,29. Kata kunci : Spring Bed, Quality Function Deployment (QFD), Pera ncangan Produk Abstract . Business competition demands a company to apply a strategic plan to meet the needs of consumers in the development of products to improved quality, performance, and a reduction in costs and time of production. PT XYZ is one of the manufacturing comp any that produce spring bed products, keep trying t o meet consumer needs with a high quality product. Pr oblems that occur on company is redesign component product spring bed that cause the longer production time and the higher of the unit cost product. The purpose of this research is to identify the causes of the o ccurance of a waste of time and cost in the process of making product with Quality Function Deployment(QFD) method. QFD used to identify consumer needs that connects between technical characteristics of the product. T echnical characteristics of products that have the highest value shows that these technical characteristics ar e the focus of the problem faced by the company, wh ile the attributes of consumer needs that has the highest v alue are things that should be fixed to address exi sting problems. The result showed that performance of the technical characteristics with the highest value i s part family and similarity in the base of the structure of component with each value degrees interests abou t 20 %, while the ten attributes of consumers needs that ga in the highest relative weight is variable type of mattress foam with the value of relative weight about 16,29. Keyword : Spring Bed, Quality Function Deployment (QFD), Produ ct Design 1Mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara 2Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Unive rsitas Sumatera Utara

PAGE – 2 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 2 1. PENDAHULUAN Persaingan bisnis menuntut perusahaan agar mampu menerapkan rencana strategis untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pengembangan produk dengan peningkatan kualitas, performansi, dan pengurangan biaya serta waktu produksi. Lingkungan yang kompetitif saat ini membuat kegiatan ini lebih sulit dilakukan dari sebelumnya. Pelanggan tidak hanya menuntut tingkat kualitas yang lebih tinggi dalam produk baru, tetap i juga menuntut inovasi terbaru. Produk berkualitas tinggi merupakan prasyarat utama untuk perusahaan kompetitif (Paulo, 2007) . Perusahaan harus mampu melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Lee-Mortimer, 1995) . Perusahaan dapat melakukan inovasi dengan menerapkan tools dan metode berkaitan dengan upaya inovasi (Davidsen, 2004) . Metode dan tools diterapkan perusahaan untuk mengkomersialkan produk dan menciptakan inovasi yang akan meningkatkan nilai produk. Qualituy Function Deployment (QFD) merupakan salah satu metode untuk pengembangan produk berorientasi pelanggan (Paulo, 2007) . QFD merupakan perencanaan proses yang membantu rencana organisasi dalam penerapan berbagai alat pendukung teknis secara efektif dan pelengkap antara satu sama lain untuk memprioritaskan setiap permasalahan. QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan karakteristik teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pa da setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan (Rosnani Ginting, 2010) . QFD digunakan untuk membantu bisnis memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan ketika menyusun spesifikasi desain dan fabrikasi. QFD terbagi menjadi empat fase yang digunakan untuk menghubungkan kebutuhan konsumen dengan karakteristik perancangan produk, dan kemudian menerjemahkannya ke dalam karakteristik part , operasi manufaktur, dan karakteristik produksi. QFD tahap identifikasi kebutuhan konsumen, dan karakteristik part diaplikasikan pada tahap perancangan produk (Chen, 2006) . Tujuan utama dari QFD adalah menentukan prioritas kriteria rancangan yang menjadi fokus utama dalam perancangan dan pengembangan produk (Reilly, 1999) . Alat perencanaan utama yang digunakan dalam QFD adalah House of Quality . House of Quality menerjemahkan suara pelanggan ke dalam persyaratan desain yang memenuhi target nilai tertentu dan menyesuaikannya dengan organisasi atau perusahaan yang akan merancang persyaratan desain tersebut (Mahesh, 2010). Studi kasus pada penelitian ini dilaksanakan pada pabrik pembuatan produk spring bed di PT. XYZ Sumatera Utara. Penelitian dibuat karena perusahaan ingin meningkatkan kualitas produk spring bed dengan perancangan desain produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya perancangan ulang desain komponen produk spring bed sehingga menyebabkan waktu produksi yang lebih panjang dan biaya produks i yang tinggi dengan hasil produksi bulanan hanya sekitar 26% dari kapasitas produksi per unit. Tujua n penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi produk spring bed dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Keinginan responden akan produk dihubungkan dengan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis p roduk dengan nilai tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi PT XYZ, sedangkan atribu t kebutuhan konsumen dengan nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini penting dilakukan untuk menemukan masalah yang terjadi dan hal-hal yang dapat diperbaiki dalam perancangan desain produk spring bed di PT XYZ. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di PT XYZ yang bergerak di bidang manufaktur memproduksi produk spring bed berada di Propinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2013 sampai dengan Oktober 2013. 2.2. Objek Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual, dan akur at tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek terten tu. Penelitian ini juga merupakan action reasearch untuk mendapatkan suatu solusi yang akan diaplikasikan pada perusahaan sebagai bentuk perbaikan dari siste m semula (Sukaria S, 2011). Objek pada penelitian ini adalah karakteristik (atribut-atribut) produk spring bed yang dibutuhkan konsumen itu sendiri. 2.3. Variabel Penelitian Variabel penelitian ditentukan bedasarkan literatur menurut buku Pengantar Perkayuan (Soerjanto Basar, 1974), buku Strategies for Product Design (John Wiley & Sons , 2008), dan buku Beds And Bedroom Furniture (Taunton Press,1997) serta dari brochure produk spring bed yang menunjukkan tipe- tipe konsumen dan kebutuhan konsumen, yaitu:

PAGE – 3 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 3 1. Pertimbangan utama model rangka sandaran spring bed 2. Bahan kayu rangka sandaran spring bed 3. Bahan kain sandaran spring bed 4. Jenis foam untuk sandaran spring bed 5. Jenis foam untuk matras spring bed 6. Ketebalan foam untuk matras spring bed 7. Bahan kain matras spring bed 8. Pertimbangan utama model rangka divan spring bed 9. Bahan kayu rangka divan spring bed 10. Faktor penentu daya tahan dan lama rata-rata umur produk spring bed 2.4. Metode Sampling Populasi adalah keseluruhan anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh peneliti (Sukaria Sinulingga,2012). Ada tiga jenis konsumen yaitu konsumen unit, konsumen internal dan konsumen eksternal. Konsumen internal adalah orang yang menerima output dari satu atau lebih proses internal (Johnson A,1995). Populasi pa da penelitian ini adalah semua karyawan bagian produk si produk spring bed 6 feet dari PT XYZ yang merupakan konsumen internal dengan total berjumlah 36 orang. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti. Penelitian ini, menggunakan teknik total sampling atau complete numeration . Total sampling adalah sampel yang dipilih dengan keseluruhan jumla h anggota sampel sama dengan anggota populasinya dengan tujuan mendapatkan data yang representatif (Jan Joker dan Bartjan Pennink, 2010). Jumlah responden yaitu sebanyak 36 orang masih dalam jangkauan peneliti dan telah homogen dikarenakan telah sesuai dengan tujuan penelitian. 2.5. Instrumen dan Jumlah Sampel Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan didasarkan pada bentuknya ialah kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden terhadap produk spring bed 6 feet sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 36 orang. 2.6. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tahapan-tahapan dalam menyusun matriks House of Quality (Cohen, 1995) yaitu : 1. Studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi perusahaan, proses produksi, dan informasi pendukung yang diperlukan serta studi literatur tentang metode pemecahan masalah yang digunakan dan teori pendukung lainnya. Tujuannya agar mempermudah didalam menyusun pertanyaan didalam kuesioner terbuka (Rosnani Ginting, 2010). 2. Membangun matriks house of quality (HoQ) untuk menerjemahkan kebutuhan responden ke dalam karakteristik teknis produk spring bed . 3. Data yang telah diperoleh kemudian diolah dan dianalisis. Analisis dilakukan terhadap hasil identifikasi berdasarkan metode yang digunakan untuk kemudian diambil kesimpulannya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengolahan Hasil Kuesioner Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 36 orang responden, diketahui bahwa terdapat 10 variabel produk spring bed yang menjadi keinginan responden. Hasil dari jawaban responden yang terdapat pada kuesioner terbuka diperoleh beberapa modus yang menjadi pendukung atribut pertanyaan pada kuesioner tahap kedua, yaitu kuesioner tertutu p. Kuesioner tertutup menunjukkan tingkat kepentingan responden terhadap atribut spring bed 6 feet yang diberikan. Atribut yang menjadi butir pertanyaan p ada kuesioner tertutup antara lain Kayu pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka sandaran pada produk spring bed 6 feet, Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Kain Oskar dan Kain Zakat jenis bahan kain pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Busa Warna Cream jenis foam pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Busa Warna Cream jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, 10 cm merupakan ketebalan foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Kain Zakat dan Kain Lating jenis bahan kain pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Kayu yang menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka divan pada produk spring bed 6 feet, Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka divan yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet, Per dan Busa faktor yang menjadi penentu daya tahan (umur pakai) produk spring bed 6 feet dan 15 tahun lama rata-rata umur produk tersebut. 3.2. Validitas dan Reliabilitas Data Kuesioner yang telah disebar dan dikumpulkan kembali, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengolahan data lebih lanju t. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dan reliabel. 3.3. Penentuan Customer Requirement Identifikasi kebutuhan konsumen bertujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen terhadap produk

PAGE – 4 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 4 spring bed. Identifikasi kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner menghasilkan 10 daftar kebutuhan konsumen terhadap produk spring bed . Hasil identifikasi kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Kebutuhan Konsumen No Variabel Kebutuhan 1 Kayu pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka sandaran pada produk spring bed 6 feet 2 Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 3 Kain Oskar dan Kain Zakat jenis bahan kain pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 4 Busa Warna Cream jenis foam pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 5 Busa Warna Cream jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 6 10 cm merupakan ketebalan foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 7 Kain Zakat dan Kain Lating jenis bahan kain pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 8 Kayu yang menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka divan pada produk spring bed 6 feet 9 Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka divan yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 10 Per dan Busa faktor yang menjadi penentu daya tahan (umur pakai) produk spring bed 6 feet dan 15 tahun lama rata-rata umur produk tersebut Tabel 1 menunjukkan hasil penyebaran kuesioner pada karyawan bagian produksi PT XYZ. Atribut yang dinilai berpengaruh signifikan terhadap proses pembuatan produk spring bed, antara lain jenis kayu yang terdapat pada rangka divan dan rangka sandaran . Kebutuhan responden yang diperoleh dari kuesioner tersebut akan disesuaikan dengan karakteristik tekn is produk. 3.4. Penentuan Tingkat Kepentingan Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan konsumen yang ada (RonaldG.Day.1993). Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel kebutuhan konsumen diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup. Nilai modus yang menjadi tingka t kepentingan diperoleh berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Berdasarkan hasil rekapitulasi diketahui bahwa dari 10 variabel produk terdapat lima variabe l ÇvP ˆ]v]o] ^^vPı ^ ˚ıµiµ _U empat variabel yang ˆ]v]o] ^^˚ıµiµ _ dan hanya satu variabel yang dinilai ^E˚ı„o _}o˚Z „˚’›}vˆ˚v 3.5. Perhitungan Nilai Rasio Perbaikan Nilai rasio perbaikan menunjukkan suatu ukuran upaya PT. XYZ dalam usaha perbaikan rancangan produk spring bed pada setiap variabel kebutuhan konsumen. Perhitungan nilai rasio perbaikan diperol eh dari perbandingan nilai target rancangan produk spring bed dengan tingkat penilaian responden. Nilai target diperoleh dari tingkat kepentingan responden terhadap setiap variabel kebutuhan. Hasil perhitung an rasio perbaikan menunjukkan bahwa variabel dengan nilai rasio perbaikan paling tinggi sebesar 1,504 y aitu ^µ’ Á„v cream merupakan jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet _X , o ]v] ˚„„ı] ›]Zl ›˚„µ’Zv Z„µ’ meningkatkan upaya dalam perbaikan variabel tersebut karena nilai rasio perbaikan yang tinggi sebanding dengan tingginya upaya perbaikan yang diberikan perusahaan. Semakin tinggi nilai target su atu variabel dibandingkan dengan tingkat kepuasan responden, maka nilai rasio perbaikan akan semakin tinggi, yang berarti juga semakin pentingnya variab el tersebut di mata responden (Lou Cohen,1995). Sedangkan variabel dengan nilai rasio perbaikan pal ing l˚]o ’˚˚’„ ìUõòð ]oZ ^µ’ Á„v cream merupakan jenis foam pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet _X 3.6. Penentuan Sales Point Variabel Kebutuhan Nilai sales point menunjukkan tolak ukur variabel menjadi faktor yang dianggap penting bagi responden dalam memenuhi kebutuhannya. Nilai sales point juga berkaitan dengan variabel-variabel kebutuhan yang paling berpengaruh bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Kebutuhan responden yang memiliki sales point tinggi adalah jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet , ketebalan foam pada matras yang paling sesuai produk spring bed 6 feet , dan penentu daya tahan produk spring bed 6 feet . Selain itu pihak perusahaan juga dapat menentukan sales point sebagai bahan pertimbangan dalam memenuhi kebutuhan responden. 3.7. Penentuan Importance Weight dan Relative Weight Total tingkat kepentingan atribut perancangan produk ditunjukkan dengan bobot absolut sedangkan bobot relatif menunjukan nilai bobot perencanaan

PAGE – 5 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 5 relatif dari suatu variable. Variabel perancangan de sain produk spring bed 6 feet yang memiliki bobot relatif tertinggi yaitu jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet , pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka sandaran pada produk spring bed 6 feet, dan pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka divan pada produk spring bed 6 feet . 3.8. Membangun Matriks House of Quality (HoQ) Bagian terpenting dari QFD adalah membangun House of Quality (HoQ). Penentuan atribut Keinginan Konsumen ( Customer Requirement/CR) ditentukan bedasarkan literatur buku Beds And Bedroom Furniture (Taunton Press, 1997). Penentuan Karakteristik Tekn is (Engineering Characteristic ) dilakukan dengan melakukan wawancara dengan manajer produksi. Penentuan Relation Matrix untuk menentukan tingkat hubungan antara keinginan konsumen dan karakteristik teknis produk . Tingkat hubungan yang dimaksud dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, da n tidak berhubungan sama sekali. Ukuran kinerja dari HoQ yang terdiri dari tiga aspek yaitu tingkat kesu litan, tingkat kepentingan dan perkiraan biaya . Tingkat kesulitan ditentukan dari hubungan karakteristik teknis. House of Quality penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Kayu pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka sandaran pada produk spring bed 6 feet Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Kain Oskar dan Kain Zakat jenis bahan kain pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Busa Warna Cream jenis foam pada sandaran yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Busa Warna Cream jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Kain Zakat dan Kain Lating jenis bahan kain pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Kayu yang menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi desain model rangka divan pada produk spring bed 6 feet Kayu Jati Putih jenis bahan kayu rangka divan yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet Per dan Busa faktor yang menjadi penentu daya tahan (umur pakai) produk spring bed 6 feet dan 15 tahun lama rata-rata umur produk tersebut Derajat Hubungan : V = Hubungan poitif kuat=4 ¥ = Hubungan positif sedang=3 x = Hubungan negatif sedang=2 X = Hubungan negatif kuat =1 4 3 544 5 5 4Tingkat Kesulitan Derajat Kepentingan Perkiraan Biaya 344433 192019201310 141919191414 Customer Requirement Customer Importance KARAKTERISTIK TEKNIK Net Sales 10 cm merupakan ketebalan foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet 999 5Standarisasi Struktur Komponen Part Family Keakuratan Geometri Komponen Kesamaan Dasar Struktur Komponen Maintainable Design Skalabilitas 5Importance Weight Relative Weight 1,2 1,08,62 6,8812,459,94 7,124,18 16,2911,366,6912,3210,119,551,01,01,5 1,5 1,01,211,54,932,8911,287,874,638,537,006,61931 939 919 999 931 131 191 999 939 999 939 333 191 999 931 999 931 333 393 XVVV ¥VVVX¥¥V¥¥VGambar 1. House of Quality Spring Bed 6 Feet

PAGE – 6 ============
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 5, No. 1, Mare t 2014 pp. 1-6 ISSN 2443-0579 online / ISSN 2443-0560 print 6 Dari Gambar 1 dapat dilihat total tingkat kepentingan atribut perancangan produk ditunjukkan dengan bobot absolut sedangkan bobot relatif menunjukan nilai bobot perencanaan relatif dari suat u variabel. Importance weight menunjukkan total tingkat kepentingan responden terhadap suatu atribu t perancangan produk, sedangkan relative weight menunjukan nilai bobot kepentingan relative terhadap atribut perancangan produk lainnya (Lou Couhen, 1995). Atribut perancangan produk spring bed 6 feet yang memiliki relative weight tertinggi adalah pada jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet , dengan nilai 16,29%. Ukuran kinerja berupa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat dihitung berdasarkan karakteristik teknis produk. Karakteris tik teknis perancangan produk spring bed 6 feet dengan tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraa n biaya tertinggi adalah kesamaan dasar struktur komponen dengan nilai 20%. Hal ini dapat menjadi prioritas pertama pihak perusahaan sebagai acuan perbaikan rancangan produk spring bed 6 feet . 4. KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil pengolahan QFD diperoleh atribut perancangan produk spring bed 6 feet yang memiliki relative weight tertinggi adalah jenis foam pada matras yang paling sesuai dengan desain produk spring bed 6 feet , dengan nilai 16,29%. Karakteristik teknis perancangan produk spring bed 6 feet dengan derajat kepentingan tertinggi adalah part family dan kesamaan dasar struktur komponen dengan masing- masing nilai sebesar 20%. Hal ini dapat menjadi prioritas pertama pihak perusahaan sebagai acuan perbaikan rancangan produk spring bed . DAFTAR PUSTAKA Augusto, Paulo. 2007. Innovative New Product Development : A Study of Selected QFD case Studies. Brazil :University of Sao Paulo. Basar, Soerjanto. 1974. Pengantar Perkayuan Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Chen, S. S. 2006. The relation between ideology and decision-making, The Journal of Global Business Management, Vol. 2, No. 3, pp.140-50. Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment:How to Make QFd Work for You . USA: Addison- Wesley Publishing Company. ˘À]ˆ’˚v U XX~îììðU ^/vv}Àı]}v vˆ product ˆ˚À˚o}›u˚vı Wu˚ıZ}ˆ’ vˆ ı}}o’ _U d ˚o˚lı„}v]ll U Vol. 2. Day, Ronald G. 1993. Quality Function Deployment Linking A Company with Its Customers. Wisconsin: ASQC Quality Press. Edosomwan, Johnson A. 1995. Customer and Market- Driven Quality Management . New Delhi: ASQC. Fine Woodworking Magazine. 1997. Beds And Bedroom Furniture . USA : Taunton Press. Ginting, Rosnani. 2010. PerancanganProduk. Yogyakarta: GrahaIlmu. J, Mahesh Patil. 2010. Quality Function Deployment (QFD) for Product Design. India : TIME 2010. Jonker, Jan dan Bartjan Pennink.2010. The Essence of Research Methodology. Netherland: Springer, 2010. Lee- D}„ı]u˚„ U X~íõõñU ^DvP]vP ]vv}Àı]}v vˆ „]’l _U t }„oˆ o’’ ˘ ˚’]Pv ı} D vµıµ„˚ U Vol. 2 No. 5, pp. 38-42. Reilly, Norman B, The Team based product development guidebook, ASQ Quality Press, Milwaukee Wisconsin, 1999. Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian . Medan: USU Press. The Open University. 2008. Engineering Design Methods Strategies for Product Design. UK : Wiley.

123 KB – 6 Pages